Login via

Aku Seorang Kuadriliuner novel Chapter 735

Read Aku Seorang Kuadriliuner Bab 735

Novel Aku Seorang Kuadriliuner has been updated Bab 735 with many climactic developments. What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Internet, you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Aku Seorang Kuadriliuner Bab 735 now HERE.

Reading Novel Aku Seorang Kuadriliuner Bab 735

Bab 735 novel Aku Seorang Kuadriliuner

Bab 735

Namun, tangan David yang besar masih seperti penjepit besi. Itu mencekik lehernya begitu erat sehingga dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara.

Dia hanya bisa membuat beberapa suara di tenggorokannya.

Setelah beberapa detik, David melanjutkan, “Kamu tidak menjawab? Kamu sangat keras kepala. Awalnya, saya ingin memberi Anda kesempatan untuk hidup. Karena kamu tidak menghargainya, maka kamu harus pergi ke neraka dulu. Keluarga Dominic akan segera menemanimu.”

Pada saat ini, lelaki tua itu tiba-tiba meronta dengan keras.

Dia ingin mengingatkan David. ‘Kau mencekikku jadi itu sebabnya aku tidak berbicara.

‘Saya ingin hidup, saya ingin menjelaskan.’

Retakan!

David mematahkan leher lelaki tua itu tanpa ragu-ragu.

Seorang master setengah jalan menuju God Rank telah jatuh.

Orang-orang di tempat kejadian semua tercengang ketika mereka melihat ini.

Semua orang bergidik.

‘Apakah dia bahkan memberinya kesempatan?

‘Dia mencekiknya sampai dia tidak bisa bicara, namun dia masih bertanya?

‘Dia bahkan mengatakan bahwa dia tidak menghargai kesempatan itu?

‘Bagaimana mungkin ada orang yang tidak tahu malu?

“Lebih baik bunuh saja dia.”

Setelah David berurusan dengan lelaki tua itu, dia membuang tubuh lelaki tua itu ke samping.

Kemudian, dia melihat hampir seratus pasang mata menatapnya dengan kaget.

David merasa bahwa dia telah melakukan pekerjaan yang baik untuk membangun prestisenya.

Kekuatannya yang kuat juga terungkap.

Plus, sisi baiknya juga terungkap. Dia memberi orang tua itu kesempatan namun dia tidak menghargainya, jadi apa yang bisa dia lakukan?

‘Tunggu!

‘Kenapa kalian semua menatapku dengan jijik di matamu?

‘Bukankah seharusnya kamu menunjukkan keterkejutan dan ketakutan?’

David mengingat proses dia membunuh lelaki tua itu.

Comments

The readers' comments on the novel: Aku Seorang Kuadriliuner