Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1016

Summary for Bab 1016: Menantu Dewa Obat

Bab 1016 – A Turning Point in Menantu Dewa Obat by Free novel

In this chapter of Menantu Dewa Obat, Free novel introduces major changes to the story. Bab 1016 shifts the narrative tone, revealing secrets, advancing character arcs, and increasing stakes within the Romance genre.

Bab 1016

Melihat penampilan Reva yang begitu percaya diri membuat Tiger merasa jauh lebih nyaman.

“Kak Reva, silahkan kau katakan!”

Reva: “Pertama, kau cari Desmond dan minta dia untuk mencari cara agar bisa menemukan Chandra, salah satu anggota keluarga Park. Dan katakan padanya bahwa aku akan mendukungnya untuk menjadi kepala keluarga Park!”

Tiger terpaku sejenak, “Chandra?”

“Apa ada orang bernama Chandra di keluarga Park?”

Reva mengangguk, “Chandra adalah sepupunya Greg.”

“Kakeknya adalah kepala keluarga Park yang dulu.”

“Dan papanya adalah kakak sulung dari lelaki tua di keluarga Park sekarang.”

“Kalau sesuai dengan peraturan putra pertama yang mendapatkan posisi kepala keluarga maka seharusnya posisi kepala keluarga Park ini diwariskan kepada Chandra.”

“Namun, lelaki tua dari keluarga Park yang sekarang telah menggunakan berbagai cara hina untuk menjegal papa Chandra sehingga akhirnya posisi ini tidak bisa diwariskan kepada putranya.”

“Saat membahas tentang keluarga Chandra ini, mereka bahkan lebih di diskriminasikan lagi. Pada dasarnya mereka sama sekali tidak punya hak untuk berbicara di dalam keluarga Park!”

Secara refleks Tiger terkejut dan bertanya, “Kalau mereka tidak punya hak untuk berbicara lalu mengapa kau masih mau mendukung dia untuk menjadi kepala keluarga Park?”

“Apa tidak lebih baik kita mencari seseorang dengan kharisma yang lebih baik?”

Reva tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, “Tidak aktif untuk sementara waktu bukan berarti dia tidak punya kekuatan.”

“Aku telah menyelidiki informasi tentang keluarga Park, Meskipun si Chandra ini tampak sangat bersahaja di dalam keluarga Park namun dia sangat mampu dalam menangani masalah.”

“Dia telah melakukan banyak hal untuk keluarga Park namun semua kreditnya itu diambil oleh orang lain.”

“Bahkan tulang punggung putra sulungnya pun patah karena pertengkaran keluarga di tahun-tahun awal. Dan sampai hari ini putranya masih duduk di kursi roda.”

“Namun dia tidak pernah membahas tentang masalah ini. Dia memilih untuk tetap bersabar.”

“Ini cukup untuk menunjukkan bahwa orang ini memiliki rencana yang lebih besar dalam benaknya.”

“Dia pasti sudah sangat siap, hanya saja kekuatannya masih kurang.”

“Asalkan aku mau mendukung dan membantunya dalam melenyapkan garis keturunan kepala keluarga yang

sekarang maka dengan cepat dia pasti akan bisa mengendalikan keluarga Park.”

Berkata sampai disini, Reva berhenti sejenak lalu berkata, “Dan yang paling penting adalah, aku bisa membuatnya melakukan sesuatu untukku dengan sepenuh hati!”

Ini adalah salah satu serangga beracun yang ditangkap oleh Reva sebelumnya. Mereka biasanya tinggal disini bersama dengan Vera.

Serangga beracun ini sangat akrab dengan Vera.

Dan yang paling penting adalah mereka melindungi Vera secara otomatis.

Biasanya mereka bersembunyi namun di malam hari saat Vera sedang tidur, mereka akan berjaga – jaga untuk melindunginya.

Suara kecil ini juga membuat Vera terbangun.

Namun saat Vera melihat Reva, dia merasa sangat gembira, “Kak Reva, kenapa kau bisa datang ke sini?” Vera mengenakan piyama tipis dan bisul di sekujur tubuhnya sudah hampir hilang semua.

Sekarang kulitnya tampak putih, lembut dan halus seperti bayi yang baru lahir dan membuat semua orang

merasa iri.

Selain itu, Vera juga tampak sangat cantik setelah dirinya dirapikan.

Dekan Bobby dan istrinya pun tampak sangat tersentuh.

Siapa yang bisa menduga bahwa pasien yang tadinya ditolak disana – sini dan tampak jijik itu berubah menjadi seorang gadis cantik yang menakjubkan!

Reva tersenyum dengan ringan lalu dia mengeluarkan sebuah toples kayu kecil dari balik tubuhnya kemudian dengan lembut dia berkata, “Vera, aku ingin meminjam sesuatu darimu.”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat