Bab 1045 – A Turning Point in Menantu Dewa Obat by Free novel
In this chapter of Menantu Dewa Obat, Free novel introduces major changes to the story. Bab 1045 shifts the narrative tone, revealing secrets, advancing character arcs, and increasing stakes within the Romance genre.
Bab 1045
Miguel sama sekali tidak memperhatikan keanehan yang terjadi pada Chandra. Setelah berpikir sejenak lalu dia melanjutkan ucapannya.
“Oh yah, ngomong – ngomong, kondisi yang dihadapi oleh orang–orang dirumahku sekarang tidak sama dengan serangan dari serangga sihir yang kau berikan kepadaku.”
“Sebelumnya kau pernah bilang bahwa serangga sihir yang kau berikan kepadaku itu kalau sudah masuk ke tubuh manusia maka akan membuat organ dalam tubuh manusia itu pecah dan hancur semua seolah–olah dia mati karena luka dalam yang dilakukan oleh seseorang sedangkan dari luar fisiknya tampak tidak apa – apa.”
“Meskipun rumah sakit melakukan otopsi juga mereka hanya akan menyatakan bahwa Reva
yang telah menghancurkan organ dalam Greg sehingga membuatnya mati. Tidak ada yang tahu tentang masalah serangga sihir itu, kan.”
“Sedangkan anggota keluargaku, sekarang mereka malah menderita lecet dan bisul di tubuh mereka. Sekujur tubuh mereka gatal–gatal namun organ dalam mereka baik baik saja.”
―
Mendengar ucapan Miguel itu, Reva hampir saja tertawa terbahak – bahak dibuatnya.
Si idiot ini apa sudah belajar menjawab pertanyaan sendiri?
Dia sendiri sudah menjelaskan semuanya jadi Reva juga tidak perlu bertanya lagi!
–
Reva pura – pura memikirkannya sejenak lalu berkata dengan suara yang dalam, “Kondisi di dalam rumahmu itu memang tidak seperti serangan serangga sihir yang kami berikan kepadamu.”
“Mungkin ada seseorang yang benar–benar sedang mengincarmu!”
“Begini saja, bagaimana kalau aku memberikan obat dulu kepadamu. Kau bisa membawanya pulang untuk mereka akan kondisinya terkendali dulu.”
“Nanti aku akan menghubungi guruku agar dia bisa membantumu untuk menyelesaikan masalah ini!”
Miguel tampak sangat gembira. Dia segera mengangguk – angguk. “Terima kasih, terima kasih
–
“Kau tenang saja, kalau si Reva dan antek anter Greg itu sudah diberantas semua, aku pasti akan menjadi kepala keluarga Park.”
“Pada saat itu, aku pasti akan membantumu melakukan sesuatu dengan sepenuh hati!”
Reva mengeluarkan sebuah botol porselen. “Bawa pulang bubuk obat ini dan tuangkan dalam
baskom yang berisi air kemudian taburkan dalam air minum kalian.”
“Satu orng satu cangkir, setelah itu pasti akan baik baik saja.”
–
—
Miguel segera mengambil botol porselen itu dengan cepat seolah olah dia baru saja menemukan harta karun.
Reva tersenyum. Tadinya dia tidak tahu.
Namun setelah Miguel menceritakannya barusan, dia jadi bisa langsung menebaknya.
Kalau Miguel ingin menuduh Marco maka langkah yang terbaik adalah membuat anak buah Marco yang melakukannya.
Bagi orang lain, Arthur adalah tangan kanannya Greg yang juga merupakan anak buah dari Marco.
Dia menyuruh Vivi untuk menipu Alina jadi meskipun nantinya dia ketahuan juga dia masih bisa menyalahkan hal itu kepada Marco.
Harus diakui bahwa Miguel adalah orang yang cukup berbahaya. Dia telah mempertimbangkan segala sesuatunya dengan seksama.
Hanya saja dia kurang beruntung karena telah bertemu dengan Reva.
Trik murahannya itu tidak bisa digunakan untuk melawan Reva!
“Jangan pedulikan mereka berdua. Untuk sementara jangan sampai mereka mengetahuinya dulu.”
Reva memberikan beberapa instruksi lagi kepadanya kemudian menutup panggilan teleponnya.
Setelah itu dia menyimpan ponsel yang ada di sampingnya kemudian menyimpan video rekaman yang baru saja dia rekam itu.
Sejak Miguel masuk hingga dia pergi tadi, Reva sudah merekam semua hal itu.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat