Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1097

Read Menantu Dewa Obat Bab 1097 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 1097. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 1097

Reva berjalan mendekat dan menyapa mereka berdua.

Saat Nara melihat Reva, wajahnya langsung memerah karena merasa malu.

“Pa, Ma, bagaimana kalau kalian pindah ke sini saja?”

“Disini rumahnya lebih besar dan hanya ada beberapa orang saja. Jadi rumahnya tampak kosong.”

Reva berkata dengan sambil tersenyum. Dia mengisyaratkan untuk mengundang mereka berdua pindah ke sini.

Sikap Axel dan Alina sudah berubah. Jadi mereka adalah kerabat keluarganya sehingga dia harus menjaga mereka.

Bisa dilihat bahwa keduanya tampak agak terharu.

Namun pada akhirnya Axel tetap saja mengibaskan tangannya, “Untuk sementara ini aku tidak akan datang ke sini dulu.”

“Kalian juga tahu bahwa Hana itu terlalu keras kepala.”

“Selama beberapa waktu ini, mereka berdua selalu datang dan tinggal di villa Rose Garden.”

“Aku tidak berani memberitahu mereka tentang taman Dragon Lake. Kalau tidak, mereka pasti akan merengek untuk tinggal di sini juga.”

“Rumah ini milik kalian berdua. Jadi apapun yang terjadi kalian tidak bisa membiarkan mereka untuk ikut campur lagi kali ini!”

Nara merasakan kehangatan di hatinya. Akhirnya kedua orangtuanya sudah mulai memikirkan dirinya sendiri.

Tibatiba Alina berkata, “Oh yah, ngomong–ngomong, Reva, Nara, kedatangan kami kali ini ingin membahas sesuatu hal dengan kalian.”

Nara bertanya dengan penasaran, “Ma, tentang apa?”

Alina tersenyum dan berkata, “Itu, kami ingin membuka sebuah apotek lagi.”

“Namun, kali ini, kami ingin mengajak tante kecilmu untuk berinvestasi bersama.”

“Tentu saja, tante kecilmu itu tidak mampu mengeluarkan banyak uang jadi kami berpikir untuk memberi sedikit bahan kering untuknya.”

“Situasi tante kecilmu itu, seperti yang kalian semua tahu, dia sangat kasihan. Sebagai seorang kakak, aku juga ingin membantunya sehingga aku sengaja membahas masalah ini denganmu…”

Reva langsung berkata, “Ma, kau tidak perlu membahas masalah seperti ini dengan kami.”

“Apapun yang kau lakukan sama sekali tidak masalah. Kami pasti akan mendukungmu!”

Alina sangat gembira sekali saat mendengarnya dan dia mengangguk – anggukkan kepalanya terus sambil berkata, “Aduhh, Reva, kau ini benar–benar sangat bijaksana.”

“Entah… entah kenapa dulu aku tidak menyadarinya.”

Axel juga ikut mengangguk – anggukkan kepalanya sambil menatap Reva. Semakin lama dia merasa semakin senang saat melihat si Reva ini.

Setelah melalui begitu banyak hal akhirnya mereka berdua bisa memahami sifat dan perangai Hiro secara keseluruhan dan semakin mengenal dan memahami Reva.

“Masalah yang terjadi kemarin sangat tidak menyenangkan. Bagaimana kalau kita pergi ke mall lain saja?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat