Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1128

Summary for Bab 1128: Menantu Dewa Obat

Chapter Summary: Bab 1128 – Menantu Dewa Obat by Free novel

In Bab 1128, a key moment in the Romance novel Menantu Dewa Obat, Free novel delivers powerful storytelling, emotional shifts, and critical plot development. This chapter deepens the reader’s connection to the characters and sets the stage for upcoming revelations.

Menantu Dewa Obat

10 mutiara

Tujuan Pemilik Serangga Sihir

Pria itu tercengang dan tidak pulih untuk waktu yang lama.

Pria yang sedang cedera dan terkapar di jalan itu juga membelalakan matanya sambil berkata dengan suara bergetar: “Kau… kau tahu darimana?”

Segera setelah itu, sepertinya dia teringat dengan sesuatu dan langsung berseru: “Tidak, kau pasti antek – anteknya master Blynx. Kau membantu master Blynx untuk melakukan sesuatu.”

Air mukanya langsung berubah. Dia mengatakan sesuatu dalam bahasa Maui kepada pria itu dan mengisyaratkan si pria untuk pergi dan meninggalkannya disitu sendirian.

Air muka pria itu tampak bingung. Dia menatap lurus ke arah Reva dan merasa ragu apakah dia harus melawan Reva dengan serangga sihir roh sendiri.

Reva mendengar kata kunci dalam ucapan orang ini – master Blynx!

Sebelumnya, Rosa dan Bullman juga pernah mengatakan tentang master Blynx. Selain itu mereka juga masih melakukan sesuatu untuk master Blynx.

Kalau mendengar dari ucapan kedua orang ini sepertinya mereka berdua bermusuhan dengan master Blynx.

Dan siapakah si master Blynx ini?

Pria itu tampak ragu- ragu untuk waktu yang lama kemudian akhirnya dia mengendurkan tangannya sambil berkata dengan suara yang berat, “Siapa kau sebenarnya?”

“Kau tahu darimana masalah tentang suku Maui–ku?”

“Ini… ini adalah rahasia suku Maui–ku. Siapa yang memberitahumu?”

Reva tidak menjawabnya tetapi malah bertanya, “Aku sudah memberitahumu cukup banyak. Sekarang saatnya kau menjawab pertanyaanku!”

“Sebenarnya siapa kalian berdua?”

Pria itu merenung sejenak lalu menghela nafas: “Namaku Axio, ketua sekte dari sekte Bliss, dan ini saudaraku, Grinx.”

Jantung Reva berdetak dengan kencang. Ternyata orang ini salah satu ketua sekte dari tujuh puluh dua sekte di Maui?

Grinx berbaring di jalan sambil berkata dengan cemas. “Saudaraku, dia adalah antek – anteknya master Blynx, jangan beritahu dia tentang hal hal ini!”

Axio menghela nafas, “Kalau dia benar–benar antek – anteknya master Blynx, maka dia pasti sudah akan sangat jelas tentang masalah di suku Maui kita. Dengan begitu untuk apa juga kita merahasiakannya?”

Grinx tertegun sejenak. Namun setelah memikirkannya dengan seksama sepertinya apa yang

dikatakan oleh Axio memang cukup masuk akal juga.

Axio menatap Reva lalu dengan tenang dia berkata, “Memang benar, kami datang ke sini untuk mencari ulat sutera emas sihir itu.”

“Tetapi kami belum mempunyai petunjuk apapun.”

Ujar Reva dengan lembut.

Axio menghela nafas lalu berkata dengan suara kecil: “Master Blynx sudah mengendalikan Maui selama 53 tahun dan ke–72 sekte ini benar benar menderita sekali.”

“Kami lebih memilih untuk mempertaruhkan segalanya demi untuk menggulingkan kepemimpinan master Blynx!”

“Tujuh puluh dua sekte ini tidak akan pernah menjadi budaknya lagi!”

Jelas bahwa tujuh puluh dua sekte ini benar–benar sangat benci sekali kepada master Blynx.

Reva bertanya itu?”

tanya dengan heran. “Mengapa kita harus menemukan ulat sutera emas sihir

“Apa jangan – jangan meskipun 72 sekte ini bersatu pun tidak akan bisa membunuh master Blynx?”

Axio berkata dengan suara yang berat, “Orang yang bisa membunuh master Blynx di dalam dunia itu hanya tidak lebih dari lima orang saja.”

“Meski seluruh ketua sekte dari 72 sekte ini bersatu sekalipun, mereka juga tidak akan bisa membunuhnya!“

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat