Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1173

Read Menantu Dewa Obat - Bab 1173

Read Bab 1173 with many climactic and unique details. The series Menantu Dewa Obat is one of the top-selling novels by Internet. Chapter content Bab 1173 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, and empty-handed. But unexpectedly, a big event occurred. So what was that event? Read Menantu Dewa Obat Bab 1173 for more details.

Bab 1173 Memancing Vera keluar

Saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang pangeran membuat Reva terdiam untuk beberapa

saal.

Orang ini sepertinya agak psycho. Entah bagaimana si labalaba beracun itu mengembangkan karakternya.

Karena sang pangeran ini tidak bisa diajak berbicara maka Reva juga merasa tidak perlu repot repot untuk berbasa basi dengannya.

Reva langsung membawa Nara pulang ke taman Dragon Lake setelah itu dia menelepon Axel dan Alina.

Saat Axel dan Alina tahu bahwa Nara sudah pulang ke rumah dengan selamat, mereka merasa sangat gembira dan langsung menghela nafas panjang.

Namun, saat keduanya melihat Hana, mereka semua sangat marah sekali dan langsung menegur

Hana.

Pada akhirnya, Revalah yang membantu Hana dengan mengucapkan beberapa patah kata untuknya setelah itu mereka baru tahu apa yang telah dilakukan oleh Hana.

Seluruh keluarga itu langsung berpelukan dan menangis bersama. Semua keluhan dan uneg- uneg yang sebelumnya masih mengganjal di dalam hati sudah banyak yang terhapus.

Sedangkan Reva sendiri, setelah mengalami masalah kali ini, akhirnya dia juga mengerti bahwa orang yang berada di balik layar ini benarbenar tidak sederhana.

Oleh karena itu, Reva harus segera menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak, dia benarbenar tidak tahu bencana macam apa yang akan dihadapi oleh semua kerabat keluarganya!

Lalu Reva menghubungi keempat keluarga terpandang itu lagi dan langsung membahas tentang soal menelan kesepuluh keluarga terpandang itu.

Sementara itu Desmond dan yang lainnya cukup terkejut saat mengetahui bahwa Reva sudah lolos dari cengkeraman tangan sang pangeran.

Kali ini, semua orang ini menjadi lebih yakin kepada Reva.

Mereka semua juga mulai bersiapsiap untuk membantu Reva mengendalikan kekuatan. sepuluh keluarga terpandang itu!

Jam 2 pagi dini hari.

Di pinggiran kota Carson, villa kediaman master Blynx.

Sambil menyesap anggurnya, master Blynx menatap si pria bertopeng yang sedang berlutut di depannya. Wajahnya tampak penuh dengan ekspresi penghinaan.

Itu rencanamu?

Memperalat pangeran Adam untuk membunuh Reva?

Huh, kau benarbenar sudah terlalu meremehkan Reva dan kau juga sudah terlalu meninggi ninggikan dirimu sendiri.

Apa kau kira labalaba beracun itu bisa diperalat orang lain dengan begitu mudah?

Master Blynx berkata dengan dingin.

Mata si pria bertopeng itu penuh dengan emosi. Dia mengggertakkan giginya dan berkata, Master Blynx, masalahnya belum selesai.”

Rencana kita baru saja dimulai.”

Master Blynx mengibaskan tangannya: Aku tidak peduli apa rencanamu.”

Namun, dua hari lagi Austin akan pulang ke sini.

Sebelum itu terjadi, urusanku harus diselesaikan dengan baik.

Kalau urusanku gagal, maka semua yang kau lakukan juga akan berakhir dengan kegagalan, mengerti?

Pria bertopeng itu langsung menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat: Aku mengerti!

Master Blynx mengibaskan tangannya: Pergilah.”

Jangan membuat aku kecewa!

Si pria bertopeng ini langsung undur diri dengan hormat.

Tidak lama kemudian, tampak beberapa orang yang masuk dari luar pintu. Orang yang pertama masuk adalah Bullman yang pernah bertemu dengan Reva di waktu lalu.

Bullman berjalan menghampiri master Blynx lalu dengan suara rendah dia berkata, Master Blynx, kami sudah mendapatkan informasinya.

Si Vera itu disembunyikan oleh Reva di taman Dragon Lake.

Menurutmu, apa kita perlu masuk ke taman Dragon Lake untuk menangkapnya?

Master Blynx mengernyitkan keningnya sedikit. Dia terdiam untuk waktu yang lama. Lalu dengan perlahan dia menggelengkan kepalanya: Taman Dragon Lake. Lebih baik jangan masuk

ke sana.”

Usahakan kita tidak memprovokasi Austin disini.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat