Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1208

Update Bab 1208 of Menantu Dewa Obat

Announcement Menantu Dewa Obat has updated Bab 1208 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, in simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Internet in Bab 1208 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 1208 Menantu Dewa Obat series here. Search keys: Menantu Dewa Obat Bab 1208

Bab 1208 Ibu Serangga Sihir Yang Kuat

Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang tercengang.

Mata Christian menjadi semakin melebar. Dia menatap awan kuning di depannya itu dengan tak

percaya.

Awan kuning ini sebenarnya terbentuk dari sekelompok serangga terbang yang berkumpul. bersama.

Sekelompok serangga terbang ini adalah ulat sutera emas sihir!

Namun Christian sama sekali tidak tahu tentang hal ini.

Dia menatap ulat sutera emas itu dengan ekspresi kosong di wajahnya, “Apa… apa ini?”

Pada saat ini, di dekat jendela tampak ada seorang gadis cantik yang melayang masuk dan dia adalah Vera, ibu agung serangga sihir dari suku Maui!

Vera yang sekarang sudah berganti pakaian menjadi gaun merah dan di sampingnya ada sekelompok ulat sutera emas sihir yang mengitarinya.

Vera seolah baru saja terbang ke sini tetapi sebenarnya sekelompok ulat sutera emas sihir itu yang menyeretnya ke sini.

Reva tidak bisa menahan rasa terkejutnya.

Dia teringat dengan catatan di dalam liontin giok itu.

Yang empunya ulat sutera emas sihir itu bisa mengendalikan langit dan bumi, sangat luar biasa.

Akhirnya sekarang dia baru sadar bahwa catatan ini sama sekali tidak bohong.

Ulat sutra sihir sangat kuat. Puluhan ulat sutera dapat menyeret tuan dari si ulat sutera sihir itu terbang!

Christian terkejut saat melihat Vera. “Si… siapa kau?”

Vera tidak mempedulikannya tetapi langsung menghampiri Reva.

“Kak Reva, apa kau baik–baik saja?”

“Kau terluka yah?”

“Siapapun yang berani menyakitimu, Vera akan membalaskan dendammu!”

Ujar Vera dengan ekspresi khawatir.

Reva menghela nafas lega. Dengan adanya Vera di sini akhirnya krisis ini bisa diselesaikan.

Ekspresi Christian menjadi dingin: “Apa kau tidak dengar pertanyaanku?”

“Siapa kau…”

Sebelum dia selesai berbicara, tiba–tiba Vera menoleh dan berkata dengan marah: “Kau yang menyakiti kak Reva–ku?”

Christian mengernyitkan keningnya: “Gadis cilik, beraninya kau berbicara seperti itu kepadaku? Kau tidak takut…”

Vera langsung berkata dengan marah: “Takut apa?”

“Beraninya kau menyakiti kak Reva–ku? Hari ini, aku ingin kau mati di sini!”

Sambil berbicara, Vera mengeluarkan suara kecil.

Sepotong awan kuning itu langsung menuju ke arah Christian.

Tadinya Christian tidak mempedulikannya, dia mengibaskan awan itu dengan ringan karena bermaksud untuk membubarkan awan kuning itu

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat