Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1325

Read the hottest Menantu Dewa Obat Bab 1325 story of 2020.

The Menantu Dewa Obat story is currently published to Bab 1325 and has received very positive reviews from readers, most of whom have been / are reading this story highly appreciated! Even I'm really a fan of Internet, so I'm looking forward to Bab 1325. Wait forever to have. @@ Please read Bab 1325 Menantu Dewa Obat by author Internet here.

Bab 1325 Sekarang, Kalian Sudah Melewati Batas!

Austin mendengus dingin. “Oh yah?”

“Apa sepuluh keluarga terpandangmu itu setuju untuk mendukungmu?”

Dia melirik ke orang

orang tersebut.

Satu demi satu dari orang–orang ini memalingkan wajahnya dan tidak ada yang berani menatap Austin.

Saat melihat situasi ini, Aldric hampir saja muntah darah dibuatnya.

Sebelumnya saat mereka hendak mengejar dan membunuh Reva, semua orang sudah membicarakannya dengan baik.

Dan sekarang saat mereka bertemu dengan Austin, satu per satu dan mereka mundur dengan

teratur.

“Kalian ini hanya sekumpulan pengecut!”

“Memangnya kenapa dengan Austin?”

“Aku benar–benar tak percaya kalau dia benar–benar sehebat itu?”

“Hari ini, semua ahli bela diri terhebat dari sepuluh keluarga terpandang ada di sini semua. Ayo kita semua bersatu untuk membunuhnya!”

Aldric meraung dengan keras.

Ucapannya ini membuat orang orang ini agak tergoda untuk bertindak.

Kalau mereka bisa membunuh Austin maka mereka juga akan bisa menelan seluruh wilayah

Austin.

Tidak hanya itu saja, mereka juga tidak perlu lagi hidup di bawah bayang–bayang Austin!

6

Semua orang yang ada di lokasi langsung saling melirik dan saling memberi isyarat untuk bersiap – siap menangani Austin dengan saling bergandengan tangan.

Ekspresi Austin tampak acuh tak acuh. Dia melirik ke semua orang itu lalu berkata dengan lantang. “Másalah ini tidak ada hubungannya dengan kalian!”

“Masih ada kesempatan bagi kalian untuk mundur sekarang!”

“Kalau tidak, saat aku bergerak nanti maka kalian tidak akan pernah bisa pergi dari kota Carson lagi!”

Semua orang saling menatap lalu salah seorang lelaki tua berdiri, “Tuan Austin, sebenarnya

masalah ini tidak ada hubungannya dengan kau.”

“Pemuda yang bernama Reva itu telah membunuh anggota keluarga dari sepuluh keluarga terpandangku dan kami harus membuat dia menebusnya dengan darah dan nyawanya!”

“Kenapa kau harus bermusuhan dengan sepuluh keluarga terpandang kami demi orang seperti dia?”

“Asalkan kau bisa menyerahkan Reva dan meminta maaf kepada tuan Aldric maka masalah ini pun bisa diabaikan begitu saja.“!

Setelah si lelaki tua itu selesai berbicara, dia menatap Austin dengan sambil tersenyum seolah dia benar–benar sangat polos dan tidak jahat.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat