Read Bab 1329 with many climactic and unique details. The series Menantu Dewa Obat is one of the top-selling novels by Internet. Chapter content Bab 1329 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, and empty-handed. But unexpectedly, a big event occurred. So what was that event? Read Menantu Dewa Obat Bab 1329 for more details.
Bab 1329 Putramu adalah benih orang lain
Setelah Anton dan yang lainnya gagal menangkap Reva pada waktu itu lalu para anggota keluarga dari keenam keluarga terpandang itu pun berencana untuk kabur dari kota Carson.
Namun sebelum mereka semua sempat melarikan diri, mereka semua sudah langsung ditaklukkan oleh Tiger.
Sekarang, semua orang orang ini dikurung di villa ini.
Setelah Reva masuk ke dalam lalu dia langsung meminta Tiger untuk mengeluarkan para tetual dari keenam keluarga itu dan mengurung mereka di ruangan yang
berbeda.
Pertama–tama Reva menginterogasi keempat orang lainnya kecuali keluarga Smith dan keluarga Gerald. Keempat orang tidak memiliki reaksi yang
khusus.
Para tetua dari ketiga keluarga lainnya langsung berlutut dan memohon ampun begitu mereka melihat Reva. Mereka memohon kepada Reva untuk mengampuni keluarga mereka agar keluarga mereka masih memiliki penerus.
Ada juga seorang lelaki tua dari keluarga lainnya yang terus berteriak kalau Reva memang mampu lebih baik langsung bunuh saja dia, kalau tidak dia pasti akan membalaskan dendam. putranya.
Reva juga merasa malas untuk memedulikan hal ini. Dia langsung menyerahkan hal ini kepada Tiger untuk ditangani.
Setelah itu Reva menemui si lelaki tua dari keluarga Gerald.
Si lelaki tua dari keluarga Gerald itu sedang duduk sendirian dengan ekspresi muram di wajahnya.
“Reva, karena sudah jatuh ke tanganmu.”
“Kau bisa langsung membunuh atau menyembelih kami dengan sesuka hatimu!”
“Namun, jangan pernah bermimpi bahwa aku akan memohon kepadamu!”
Begitu si lelaki tua dari keluarga Gerald itu melihat Reva, dia langsung berteriak dengan keras.
Reva tersenyum tipis lalu dia berjalan ke arahnya dan duduk di depannya.
“Kenapa? Franky sudah mati. Apa kau juga ingin menyusulnya?”
Saat mendengar ucapannya ini, si lelaki tua dari keluarga Gerald itu menjadi semakin marah. “Hei Reva, kau telah membunuh anakku. Dendamku ini tidak akan bisa dihilangkan!”
“Meski aku sudah menjadi hantu pun, aku juga tidak akan pernah mengampunimu!”
Reva tersenyum dengan sambil menggelengkan kepalanya: “Merasa dendam dengan orang telah membunuh putramu itu adalah hal yang sangat wajar.”
“Namun kalau yang aku bunuh itu bukan putramu apakah masih ada rasa dendam yang tersisa di antara kita?”
Si lelaki tua dari keluarga Gerald tampak terkejut. “Apa… apa maksudmu?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat