Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1336

Read Menantu Dewa Obat Bab 1336 - The hottest series of the author Internet

In general, I really like the genre of stories like Menantu Dewa Obat stories, so I read the book extremely passionately. Now comes Bab 1336 with many exciting details. I can't stop reading! Read the Menantu Dewa Obat Bab 1336 story today. ^^

Bab 1336 Pemalsuan yang konyol

Begitu ucapannya ini dilontarkan, semua orang langsung terkejut.

Semua orang langsung berkerumun dan melihat surat undangan itu bersama sama.

Ketua satpam itu juga membelalakkan matanya dengan lebar dan membungkukkan badannya untuk melihat.

Memang benar, ada sepuluh nama yang tercantum di surat undangan itu dengan lengkap dan semua itu adalah nama–nama dari semua kepala keluarga terpandang tersebut!

Semua orang tercengang. Mereka sama sekali belum pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, tiba–tiba seorang pria tertawa, “Ooh, aku tertawa hingga perutku

sakit!”

“Ini pertama kalinya aku melihat pemalsuan yang begitu konyol!”

“Kalau mau memalsukan surat undangan juga setidaknya carilah surat undangan salah satu keluarga untuk ditiru.”

“Tetapi kau malah mencantumkan semua nama kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang ini?”

“Kenapa? Apa kau masih khawatir bahwa orang lain tidak akan tahu kau memalsukan undangan itu?”

Mendengar hal ini, orang- orang yang tadinya merasa terkejut sekarang menjadi tertawa hingga

terbahak- bahak.

Kesepuluh keluarga terpandang ini akan mengundang beberapa orang untuk datang ke perjamuan mereka setiap tahunnya.

Namun, setinggi apapun status seseorang tetap saja hanya bisa ada satu keluarga yang mengundangnya.

Hanya ada satu nama di surat undangan itu dan ini sudah menjadi aturan mereka selama bertahun–tahun.

Sedangkan di surat undangan Reva justru tercantum sepuluh nama kepala keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang itu. Bukankah sudah sangat jelas kalau ini adalah surat undangan yang palsu?

Semua orang tertawa hingga terbahak – bahak. Bahkan para satpam pun ikut tertawa hingga

terbahak–bahak.

Dari kejauhan, Xavier dan kedua orang lainnya terus tertawa hingga air mata mereka keluar.

“Anak ini benar–benar idiot!”

“Ini benar–benar sangat konyol.”

“Apakah dia sengaja datang ke ibukota provinsi untuk mempermalukan dirinya sendiri?”

Tepat ketika semua orang sedang tertawa dengan terbahak- bahak, lalu Reva berkata dengan samar. “Di dalam surat undangan ini tercantum sepuluh nama kepala keluarga itu berarti hanya. aku hanya bisa diundang oleh sepuluh keluarga terpandang yang bersatu!”

Begitu ucapannya ini dilontarkan, semua orang yang ada di sekitarnya langsung tertawa hingga terbahak–bahak lagi.

Semua orang merasa bahwa Reva sedang membuat karena menurut mereka ini adalah hal yang benar–benar tidak mungkin terjadi.

Ketua satpam langsung menunjuk ke Reva dan berkata, “Aduhh, tadinya aku mengira bahwa kau adalah seorang pencuri.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat