Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1343

Read Menantu Dewa Obat Bab 1343 TODAY

The novel Menantu Dewa Obat has been updated Bab 1343 with many unexpected details, removing many love knots for the male and female lead. In addition, the author Internet is very talented in making the situation extremely different. Let's follow the Bab 1343 of the Menantu Dewa Obat HERE.
Keywords are searched:
Novel Menantu Dewa Obat Bab 1343
Novel Menantu Dewa Obat by Internet

Bab 1343 Orang–orang yang mudah sirik

Selanjutnya kesembilan keluarga terpandang itu dengan cepat bergabung dan mengambil kendali atas segala sesuatu yang menjadi milik keluarga Balti.

Anggota keluarga Balti yang memiliki status tinggi di keluarganya itu

semuanya

Sedangkan para anggota keluarga lainnya juga diusir keluar dari provinsi Yama.

dibunuh.

Kalau Reva yang melakukan semua ini sendiri mungkin akan memakan banyak waktu.

Namun, masalah ini akan terlalu mudah diselesaikan kalau dia mempercayakannya kepada sepuluh keluarga terpandang itu untuk ditangani.

Apalagi, sepuluh keluarga terpandang itu mengenal keluarga Balti dengan baik.

Reva juga tidak tinggal di sana lebih lama lagi. Setelah masalahnya dia serahkan kepada mereka lalu dia pergi dari sana bersama dengan sang pangeran.

Begitu dia turun dan masuk ke dalam mobil sang pangeran, air muka Reva langsung memucat.

Efek dari pil Energi Booster ini sudah habis dan sekarang Reva telah kelelahan dan tidak punya kekuatan untuk bertarung lagi.

Barusan di atas tadi, hampir saja dia tidak bisa menopang dirinya sendiri lagi.

Kalau saja kesepuluh kepala keluarga itu bersikap lebih berani dan tetap bertekad untuk membunuhnya, maka dia juga tidak akan berdaya lagi untuk melawan mereka.

Namun dengan sang pangeran yang berada di sisinya, orang–orang itu pun tidak berani sembarangan bertindak.

Sang pangeran menuntun Reva dan beberapa saat kemudian kekuatan Reva pun pulih kembali.

“Pangeran, terima kasih!”

Reva mengucapkannya dengan tulus.

Kali ini pangeran benar–benar telah sangat membantunya. Kalau tanpa adanya sang pangeran di sini, mungkin akan sulit bagi Reva untuk dapat pergi dari sini dengan tanpa cedera.

Pangeran mengibaskan tangannya, “Sial, untuk apa mengucapkan terima kasih kepadaku?”

“Kau mau menghina siapa?”

“Meski perangaiku sangat buruk tetapi aku tetap sangat solider terhadap saudaraku sendiri.”

“Malam ini adalah momen yang sangat penting bagimu untuk menaklukkan provinsi Yama. Kalau aku tidak datang untuk membantumu dalam membersihkan pertempuran ini, apa lantas

aku masih berani berkata bahwa aku ini adalah saudaramu?”

Reva tersenyum. Sang pangeran ini memang orang yang sangat tegas dan lugas.

Sang pangeran melanjutkan lagi: “Oh ya, aku lihat para tua bangka itu meskipun mereka bilang bahwa provinsi Yama akan menghormatimu tetapi tatapan mereka masih tetap menunjukkan rasa tidak puas.”

“Bagaimana kalau nanti aku membawa anak buahku untuk membantumu menaklukkan mereka semua dengan sepenuhnya?”

Reva menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu.”

“Aku tidak butuh sikap patuh dari mereka. Aku hanya perlu mereka semua mengerti bahwa mulai sekarang mereka tidak bisa bertingkah macam–macam denganku!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat