Summary of Chapter 403 from Menantu Dewa Obat
Chapter 403 marks a crucial moment in Free novel’s Romance novel, Menantu Dewa Obat. This chapter blends tension, emotion, and plot progression to deliver a memorable reading experience — one that keeps readers eagerly turning the page.
Bab 403
Cara yang kedua itu langsung mengejutkan semua orang.
Setelah hening beberapa saat lalu si tua Geni adalah orang pertama yang berbicara, “Kalau begitu aku pasti akan memilih cara yang kedua!”
“Acara pertemuan pertukaran medis ini diadakan setahun sekali.”
“Tahun ini, sumber daya medis dikelola oleh direktur Shim, ini sudah pasti akan mendapatkan keuntungan besar.”
“Direktur Shim akan mengajak kita menjadi kaya, hanya orang bodoh yang akan memilih cara yang pertama!”
Para pemegang saham yang lainnya juga menyatakan keinginan mereka bahwa mereka juga akan memilih cara yang kedua.
Orang – orang ini telah berkecimpung dalam bisnis selama bertahun – tahun. Mereka semua sangat berpengalaman dan pandai.
Mereka sangat paham bahwa biasanya Kenji pasti akan langsung memberi mereka semua uang untuk menyingkir.
Dan kali ini Kenji bisa memberikan pilihan kedua kepada mereka itu karena bentuk rasa terima kasihnya jadi dia baru bersedia untuk mengajak mereka semua mendapatkan keuntungan.
SCIIILILL III
Kesempatan seperti ini tidak bisa dibeli dengan uang!
Tentu saja, semua orang bahkan merasa lebih berterima kasih lagi kepada Reva.
Kenji bersedia memberi kesempatan kepada mereka itu juga pasti berkat Reva.
Tiger tersenyum dan mengangguk. Ini sesuai dengan yang dibayangkannya.
Kali ini Tiger juga mendapatkan banyak keuntungan.
Setelah menginvestasikan hampir 1 milyar lalu jika dia melanjutkan investasinya kepada Kenji maka kurang lebih dalam waktu setahun uang itu pasti akan berubah menjadi 10 milyar.
mna
in
1
Harapan terbesar Tiger dalam hidup ini adalah bisa mendapatkan keuntungan sekitar 10 milyar dolar US.
Dia tak menyangka, dengan hanya mengikuti Reva selama beberapa waktu saja, harapannya dapat lebih awal tercapai.
Sekarang Tiger benar–benar sangat menghormati dan menghargai Reva!
Makan malam itu dilewati dengan hati senang elan gembira.
Dan pada akhirnya situa Ceni dan yang lainnya kemudian saling menatap
Lalu si tua Geni mengeluarkan sebuah portfolio dan menyerahkannya kepada Reva dengan kedua tangannya.
“Tuan Lee, terima kasih banyak atas masalah ini!”
“Aku tahu sebenarnya apapun yang kami berikan kepadamu juga tidak cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami kepadamu.”
“Dibandingkan dengan keuntungan yang diberikan luan Lee kepada kami, itu hanya seperti setetes air di ember, tidak ada apa – apanya.”
Para pemegang saham lainnya pun menggangguk dan berkata, “Ya, tuan lec, direktur Shu, bagaimanapun juga kalian lurus menerimanya!”
“Kami benar–benar tidak tahu harus memberikan hadiah apa kepada kalian. Jadi sedikit ketulusan hati dari kami ini harus kalian terima, kalau tidak... kalau tidak kami juga tidak berani bertemu dengan kalian lagi di kemudian hari!”
Beberapa pemegang saham lainnya turut mengangguk dan ekspresi mereka semua juga sangat tulus.
Nara merasa tidak berdaya. Sepertinya mau tak mau dia tetap harus menerimanya.
Reva tersenyum lalu menyerahkan portfolionya kepada Nara, “Baiklah, karena beberapa paman telah menyatakan ketulusan mereka maka kalau kau menolaknya lagi malah akan membuat mereka malu.”
“Paman – paman disini semuanya, terima kasih!”
Beberapa pemegang saham itu langsung berkata, “Tuan Lee, seharusnya kami yang mengucapkan terima kasih!”
Nara menggenggam portfolio itu dengan penuh haru.
Ini adalah rumah impiannya!
Akhirnya dia dan Reva memiliki rumah sendiri.
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat