Bab 605 – A Turning Point in Menantu Dewa Obat by Free novel
In this chapter of Menantu Dewa Obat, Free novel introduces major changes to the story. Bab 605 shifts the narrative tone, revealing secrets, advancing character arcs, and increasing stakes within the Romance genre.
Menantu Dewa Obat
Bab 605
Herman tertawa: “Reva, aku udak mengerti tentang hal-hal seperti ini.”
“Apapun yang kau katakan, kami akan melakukannya. Kami pasti mendukungmu”
Tiger mengangguk-angguk. “Aku pasti mendukung luan Lec. Sama sckali jidak ada masalah dalam hal ini.”
“Fendi, kalau kamu bagaimana?”
Fendi tersenyum, “Tuan Lee, kali ini aku datang memang untuk menyampaikan maksud dari kakek keluarga Yu kami.”
“Kakek kami sudah mengatakannya dengan jelas. Apapun yang dilakukan tuan Lee dia pasti akan sepenuhnya mendukung!”
Tiger tersenyum, “Kalau begitu, beres.”
“Semua orang sudah setuju, maka tidak ada lagi yang perlu dikatakan. Langsung dikerjakan saja proyeknya.”
Reva mengangguk puas lalu dia menatap Tiger dan berkata, “Tiger, aku pernah memintamu untuk menyelidiki alasan mengapa proyek ini ditangguhkan sebelumnya. Apa kau sudah mendapatkan informasinya?”
Tiger mengangguk, “Aku sudah mendapatkannya.”
“Sepertinya itu ada hubungannya dengan dua desa di sekitar.”
“Katanya area villa itu telah menempati sebuah mata air di gunung. Demi untuk membuat sebuah danau buatan, mata air itu telah digali dan diperluas sepuluh kali lipat besarnya selama masa konstruksi.”
“Kemudian, orang – orang yang tinggal di desa yang berada di kaki gunung itu satu demi satu jatuh sakit. Ada tiga orang yang meninggal karena hal ini serta lusinan orang jatuh sakit dan tidak ada obatnya.”
“Beberapa orang di desa berkata bahwa setelah mata airnya digali, itu mempengaruhi fengshui mereka sehingga menyebabkan bencana di desa mereka.”
“Sementara penelitian resmi menunjukkan bahwa pembangunan di area villa ilu telah membuat air hilir tercemar. Oleh karena itu timbulah penyakit aneh itu.”
“Karena itu, proyel di area villa ini dihentikan.”
Herman mengerutkan keningnya, “Sudah jaman apa sekarang? Masih saja ada orang yang membahas tentang masalah fengshui.”
“Orang – orang ini jelas – jelas sembarangan bicara!”
Reva tidak berbicara. Setelah dia mendapatkan ilmu dari liontik batu giok itu, dia cukup
memahami masalah-masalah seperti ini,
Misalu
saja dengan apa yang terjadi pada Brad Monit sebelumnya juga sama seperti ini.
Arca villa terletak di pinggiran selatan kota Carson, Tempat itu dikelilingi olch pegunungan dan sungai.
Semua orang berjalan di sekitar area villa terutama di danau buatan yang ada di tengahnya.
Danau buatan ini telah meningkatkan nilai dan kualitas dari villa – villa disini.
Beberapa orang yang baru saja sampai di danau ini kemudian melihat ada banyak orang yang berdiri di tepi danau sambil menunjuk – nunjuk mereka dari kejauhan.
Semua orang ini mengenakan jas dan sepatu kulit. Tampak jelas bahwa mereka bukan orang – orang pada umumnya.
Tiger melajukan mobilnya mendekati mereka dan melihat ada beberapa sosok yang familiar disana: Imanuel, Christie dan Harumi.
Setelah reuni kelas waktu itu selesai, bisnis di perusahaan Iinanucl dan perusahaan bahan obainya benar-benar di arnbany, lampu merah
Katanya manucl juga sudah dipecat dan entah pergi kerana dia sekarang
Lak disangka mereka malah bertemu dengannya di sini
Harumi berdiri dengan seorang pria berusia sekitar empat puluhan dan bersandar pacia pria itu seolah – olah dia sangat dekat dengan pria itu,
Imanuel berjalan ke depan dan sepertinya sedang memperkenalkan sesuatu kepada semua orang
Reva dan yang lainnya menghampiri lalu mendengar suara Imanuel berkata, “Aku kasih tahu yah, kalian semua ini bisa dikatakan cukup beruntung”
“Biasanya tuan Permana jurang kelihatan jadi ini merupakan suatu kehormatan terbesar bagi kalian bisa bertemu dengan tuan Permana hari ini!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat