Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 633

Summary for Bab 633: Menantu Dewa Obat

Bab 633 – A Turning Point in Menantu Dewa Obat by Free novel

In this chapter of Menantu Dewa Obat, Free novel introduces major changes to the story. Bab 633 shifts the narrative tone, revealing secrets, advancing character arcs, and increasing stakes within the Romance genre.

Bab 633

Hana langsung berkata, “Yang berjanji kan kalian bukan aku!”

“Aku tidak berjanji untuk meminta maaf kepada mereka!”

“Aku sudah dikurung selama sehari dan masih harus pergi meminta maaf? Kalau begitu aku rugi dong?”

“Aku hanya menamparnya saja, apa perlu hingga seperti itu?”

Hiro juga ikut mengangguk dan berkata, “Ma, menurutku apa yang dikatakan Hana itu benar.”

“Kalau mereka membebaskan Hana kemarin maka wajar kalau kita pergi meminta maaf.”

EL

“Tetapi, sekarang Hana sudah dikurung selama satu hari, masa dia masih harus pergi meminta – maaf? Ini terlalu berlebihan.”

“Si Devi itu adalah seorang nona besar lantas apa Hana kita jadi begitu rendah levelnya?”

1/7

“Atas dasar apa kita masih harus pergi meminta maaf setelah dikurung? Sama sekali tidak masuk akal!”

Ekspresi Hana tampak gembira sekali saat mendengar Hiro membela dirinya.

“Ya, kita harus berbicara dengan logis!”

“Aku sudah dikurung selama sehari dan itu adalah kerugian terbesarku.”

“Sama sekali tidak mungkin bagiku untuk pergi meminta maaf!”

Ujar Hana dengan keras.

Dengan cemas Alina berkata, “Mana bisa seperti itu?”

“Kita semua sudah berjanji kepada orang lain bahwa syarat untuk membebaskanmu adalah pergi meminta maaf kepada mereka.”

Dengan pelan, Hiro berkata, “Ma, saat kau menyetujui persyaratan ini, kau tidak membicarakannya dengan Hana. Kau tahu

2/7

darimana kalau Hana akan menyetujuinya?”

“Selain itu, semua hal ini juga dibahas oleh kakak iparku.”

“Kakak ipar, coba kau katakan sendiri, benar tidak seperti itu?”

“Hana sudah dikurung selama sehari masa dia masih harus meminta maaf lagi. Apa menurutmu itu masuk akal?”

Ekspresi Hana langsung berubah lalu dia mendelik kepada Reva, “Ooh, jadi kau yang membicarakannya?”

“Pantas saja hasilnya seperti ini, jelas – jelas kau mencoba untuk menipuku!”

“Dasar bajingan kau. Kau terlalu berbahaya.”

“Kau tahu bahwa Devi adalah anggota keluarga

Tanaka jadi kau sengaja meminta dia untuk . tinggal di kantormu agar bisa menghadapi kami,

kan?”

“Dan semua ini pasti sudah direncanakan

ILL

3/7

olehmu.”

417

5/7

“Aku tidak mau tahu. Aku tidak akan pergi meminta maaf.”

“Reva, kau yang menyetujui mereka jadi kau yang pergi dan meminta maaf saja!”

Ujar Hana dengan cemberut.

Reva menatap Hana lekat – lekat lalu dengan lembut berkata, “Terserah kau.”

“Tidak masalah kalau kau tidak mau meminta maaf.”

“Tetapi, aku sarankan lebih baik kau turuti saja.”

“Karena mereka juga belum menandatangai surat perdamaiannya.”

“Kalau mereka masih tetap mempersoalkan masalah ini lagi, mereka dapat menangkapmu kembali kapan saja mereka mau.”

“Kalau sampai nanti hasil pemeriksaannya Devi itu menunjukkan ada cedera ringan, hmm,

6/7

I

1811 Sun, UCHUV

Bab 633

5 mutiara maka itu bukan masalah dikurung beberapa hari lagi.”

Hana tercengang. Dia menatap Hiro, “Apa... apa benar seperti itu?”

Bagaimanapun Hiro lebih berpengalaman lalu dengan malu dia mengangguk perlahan, “Secara teori, memang seperti itu.

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat