The novel Menantu Dewa Obat has been updated Bab 655 with many unexpected details, removing many love knots for the male and female lead. In addition, the author Internet is very talented in making the situation extremely different. Let's follow the Bab 655 of the Menantu Dewa Obat HERE.
Keywords are searched:
Novel Menantu Dewa Obat Bab 655
Novel Menantu Dewa Obat by Internet
Bab 655
Devi mengedipkan matanya pada Reva lalu sambil tersenyum berkata, “Kak Reva, karena sem orang begitu murah hati maka kita sebagai orang dari kota Carson juga tidak boleh mempermalukan mereka.”
“Ayo, minum!”
Devi sudah mendengar dari Tiger yang mengatakan tentang asupan kadar alkohol Reva di waktu lalu itu. Dia tahu bahwa Reva tidak akan mabuk.
Orang–orang ini hendak bertanding minum dengan Reva. Ini benar–benar cari mati namanya
Reva terlalu malas untuk menjaga martabat Cina dan yang lainnya. Jadi dia mulai minum.
Tiga gelas pertama, Reva menghabiskannya sekaligus tanpa berhenti.
Setelah gelas pertama dihabiskan, Jacky dan yang lainnya masih tampak begitu percaya diri.
Lalu setelah gelas kedua telah dihabiskan, air muka mereka tampak sedikit berubah.
Kemudian setelah gelas ketiga juga dihabiskan, kali ini ekspresi mereka langsung berubah sepenuhnya.
Hanya dengan satu gelas dari antara ketiga gelas ini dapat membuat siapapun tepar seketika itu juga.
Sebelumnya Reva sudah minum hampir 2 liter anggur dan sekarang dia menghabiskan lagi tiga gelas anggur tanpa ada reaksi apapun yang berubah di tubuhnya. Asupan kadar alkohol yang bisa diterima oleh tubuhnya ini bisa dikatakan cukup menakutkan, kan?
Devi menatap semua orang sambil tersenyum. “Oke, kak Reva sudah selesai minum.”
“Sekarang giliran kalian.”
“Siapa yang mau mulai duluan?”
Semua orang saling menatap. Bagaimana mungkin mereka mampu minum lagi.
Kalau dengan gelas seperti ini, satu gelas saja mungkin mereka sudah tepar.
Cina tertawa kering, “Aduhh, barusan aku teringat bahwa kita masih ada sesuatu yang harus dilakukan sebentar lagi.”
“Kalau minum begitu banyak anggur nanti kita tidak bisa melakukan urusannya lagi.”
“Bagalinana kalau kita hutang dulu acara minum anggurnya?”
“Reva, nanti kalau kita bertemu lagi, kami akan menebusnya dua kali lipat.”
Beberapa orang yang lainnya itu juga ikut mengangguk–angguk yang menunjukkan bahwa mereka hendak bermai curang.
Devi langsung mendengus dingin. “Ini pertama kalinya aku mendengar bahwa minum anggur bisa ditebus di lain kesempatan.”
“Kita orang – orang dari kota Carson saja berani menjabaninya masa orang-orang seperti kalian yang dari ibukota provinsi tidak punya nyali?”
“Ckckck... untung saja aku tidak menikah dengan orang dari ibukota provinsi, kalau tidak aku benar–benar akan merasa sangat malu sekali!”
Dengan kata lain dia memaki semua orang yang ada di sini.
Jacky tidak bisa menahan emosinya lalu dengan marah dia berkata, “Kalau bicara yah bicara saja, mengapa kau kaitkan dengan orang–orang dari ibukota provinsi?”
“Hanya minum saja kan, apa hebatnya!”
“Apa orang – orang dari kota Carson itu punya masalah dengan otak mereka?”
Kerumunan orang itu tertawa dengan terbahak-bahak.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat