Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 684

[HOT] Read novel Menantu Dewa Obat Bab 684

Novel Menantu Dewa Obat has been published to Bab 684 with new, unexpected details. It can be said that the author Internet invested in Menantu Dewa Obat with great dedication. After reading Bab 684, I felt sad, yet gentle and very deeply moved. Let's read Bab 684 and the next chapters of the Menantu Dewa Obat series at Good Novel Online now.

Bab 684

Nyonya Rodriguez segera turun lalu diam–diam memberitahu tuan Rodriguez tentang situasinya.

Tuan Rodriguez langsung bergetar karena dia tahu bahwa akhirnya dia telah menemukan kesempatan itu dalam seumur hidupnya!

Tuan Rodriguez menghela nafas dalam – dalam seolah–olah dia baru saja membuat keputusan

besar.

“Tuan Shu, aku pikir kita berdua sangat cocok!”

“Dan aku rasa, anak–anak kita ini kalau mau menikah jangan terlalu jauh nikahnya. Lebih baik dekat dekat dengan rumah kita saja.”

“Ya, aku akan membeli rumah lain di taman Dragonlake dan kalian berdua juga bisa pindah ke

sana.”

“Kita akan bertetangga. Kalau Nara kangen dengan kalian, dia bisa pulang dan tinggal dua tiga hari di rumahmu.”

“Kalau pada hari biasanya, kalian bisa datang berkunjung agar lebih mempererat hubungan kita.”

“Kan sudah satu keluarga jadi tinggal bersama adalah hal yang paling baik, bagaimana menurutmu?”

Mata Axel dan Alina langsung melebar.

Impian mereka memang tinggal di taman Dragonlake tetapi sejauh ini mereka bahkan belum pernah masuk ke dalam gerbang taman Dragonlake.

Sekarang, tuan Rodriguez malah mengatakan ingin membelikan mereka sebuah villa di taman Dragonlake. Kalau begitu bukankan impian merekea itu akan terwujud?

Di dalam hatinya sebenarnya Axel merasa senang sekali tetapi di depan mereka dia tetap tampak tenang. “Tidak baiklah seperti itu.”

“Sebuah villa di taman Dragonlake itu setidaknya berharga puluhan milyar.”

“Tuan Rodriguez, bagaimana bisa kami membuatmu menghabiskan begitu banyak uang?”

Dengan cepat tuan Rodriguez berkata, “Aduhh, tuan Shu, kau terlalu sungkan kepadaku.”

“Nantinya kita juga akan menjadi satu keluarga, untuk apa memperhitungkan uangnya?”

“Yang penting kita bisa tinggal bersama!”

“Lagipula, keluargamu juga tidak kekurangan uang yang hanya tidak seberapa ini kan. Ini hanya hadiah kecil dariku. Sedikit niat baikku saja.”

“Kalau kau tidak mau menerimanya itu berarti kau tidak menganggap aku!”

Ucapan tuan Rodriguez ini diucapkan dengan sangat merendah sehingga membuat Axel merasa sangat puas.

“Hahaha, karena tuan Rodriguez sudah berkata seperti itu maka mau tak mau aku hanya bisa menerimanya.”

“Tuan Rodriguez, kalau begitu mulai sekarang kita akan menjadi satu keluarga!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat