Chapter Summary: Bab 694 – Menantu Dewa Obat by Free novel
In Bab 694, a key moment in the Romance novel Menantu Dewa Obat, Free novel delivers powerful storytelling, emotional shifts, and critical plot development. This chapter deepens the reader’s connection to the characters and sets the stage for upcoming revelations.
Bab 694
Dani tidak berani berbicara. jadi dia hanya bisa berlutut di lantai dan menunggu
Scaliger menyelesaikan semuanya dia baru meliriknya. “Kak Reva yang memintamu datang ke sini?”
Dani burta – buru berkata, “Tuan Lee memang sempat mengatakannya. Dia meminta aku datant untuk belajar dengan Lord Tiger.”
“Kalau di kemudian hari ada hal yang tidak aku mengerti, aku mohon Lord Tiger memberikan petunjuk untukku!”
Tiger mengangguk. Kalau Reva sudah berbicara maka dia tidak akan mempersulit Dani lagi.
“Oke, bangunlah.”
“Karena kita semua berada di situasi yang sama maka kita tidak perlu mempersoalkan masalah sepele ini lagi.”
“Nanti kalau ada sesuatu yang tidak dapat kau tangani, kau bisa hubungi aku.”
Dani sangat gembira.
Kalau Tiger sudah berbicara, bukan hanya masalahnya saja yang selesai tetapi yang paling penting adalah dia juga mendapat dukungan dari Tiger.
Tiger tadi bilang kalau ada sesuatu yang tidak bisa dia tangani maka dia bisa menghubungi Tiger.
Dengan kata lain, kalau di kemudian hari di luar sana dia menemui masalah maka dia bisa menggunakan nama Tiger untuk bertindak.
Singkatnya masalah kali ini malah menjadi berkah tak terduga bagi Dani.
Tentu saja dia bahkan merasa lebih bersyukur dan penuh rasa terima kasih kepada Reva dan Nara.
Kalau bukan karena pengampunan dari Nara, entah apa yang telah terjadi padanya sekarang?
Tiger ini bukan santa!
“Terima kasih, Lord Tiger. Terima kasih, Lord Tiger!”
Dan mengucapkan terima kasih kepadanya berkali–kali lalu sambil membungkuk dia keluar dari kantor Tiger.
Setelah keluar, Dani merasa lebilrlega dan semua beban pikirannya tersapu bersih.
Dia mengemudi dan keluar dari lokasi konstruksi. Sesampainya di depan gerbang tampak sebuah BMW seri–7 yang sedang melaju.
Dani meliriknya dan matanya langsung memerah.
Itu adalah Hiro yang sedang mengemudikan mobilnya.
Sciak Hiro datang ke sini untuk menjabat sebagai manajer umumi perusahaan konstruksi ini, dia telah diijinkan untuk membawa BMW seri–7 dari rumah.
Sementara janji Axel yang hendak memberikan BMW ini kepada Reva pun sudah lama dilupakannya.
* Nanti malam kau panggil beberapa saudara kita, aku akan mentraktir kalian semua. Avo nanti kita pesta yah?
Hiro inasih belum tahu apa yang terjadi di dalam perusahaan itu.
Ekspresi Dani memucat. Dia berlari ke mobil Hiro dengan marah lalu menarik pintunya hingga terbuka dan ineraih leher Hiro kemudian menariknya keluar.
“Dani, apa yang kau lakukan!” seru Hiro.
Namun Dani sama sekali tidak mau banyak omong dengannya. Dia langsung meninju wajahnya dan menendang perutnya.
Hiro yang dilendang itu langsung merasa kesal. “Apa kau sudah gila?
“Ini aku Hiro, kenapa kau memukulku?”
“Apa kau tahu sekarang aku bertanggung jawab atas bisnis milyaran dolar. Kalau kau mau membunuhmu, itu seperti aku membunuh seekor semut saja. Dasar brengsek...”
Belum lagi kalimatnya selesai diucapkan, Dani sudah langsung menendang mulutnya.
Darah langsung mengucur dari hidung dan mulut Hiro. Dan kemudian dia ditendang lagi.
Hiro menunjuk Dani sambil merintih dan tampak mengenaskan.
Dani mengambil sebuah batu bata dari jalan dan menunjuk Hiro dengan jarinya kemudian memaki. “Berlutut!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat