What Happens in Bab 720 – From the Book Menantu Dewa Obat
Dive into Bab 720, a pivotal chapter in Menantu Dewa Obat, written by Free novel. This section features emotional turning points, key character decisions, and the kind of storytelling that defines great Romance fiction.
Bab 720
Semua orang di sekitarnya mulai memberi nasehat dan membujuk: “Direktur Shu, seharusnya. kau sudah menceraikan Reva sejak dulu.”
“Untuk apa masih merawat dan mempedulikan menantu sampah seperti dia? Apa kau tidak merasa malu?”
“Kau lihatlah ketulusan dari keluarga Rodriguez. Betapa baiknya tuan Rodriguez terhadapmu. Dia bahkan sama sekali tidak mempersoalkan masa lalumu. Apa kau sama sekali tidak tersentuh?”
“Sebagai manusia, terkadang memang bisa melakukan beberapa kesalahan tetapi ada beberapa hal yang sama sekali tidak bisa salah. Menikah dengan pria yang salah adalah kesalahan. untuk seumur hidupmu!” yang
Beberapa orang yang berbicara itu adalah teman–temannya tuan Rodriguez, sementara yang lainnya adalah teman–teman Axel dan Alina.
fatal
Tetapi tidak peduli siapapun itu, mereka semua mengucapkan kata–kata ini dengan tulus dari dalam hati mereka.
Lagipula, menurut mereka, mendapatkan menantu sampah adalah hal yang paling memalukan.
Sekarang ada pemuda dari keluarga kaya yang bersedia menikahimu dan bersedia. mengorbankan begitu banyak untukmu, seharusnya kau menendang Reva dan hidup bersama pemuda dari keluarga kaya ini.
Bahkan Kesya pun tampak sirik, “Si jalang ini benar benar beruntung”
“Sudah menjadi barang bekas pun masih ada pangeran tampan yang mau dengannya, atas dasar apa?”
Ditengah keributan semua orang, Devon berjalan hingga ke hadapan Nara dengan bunga di
tangannya.
Dengan senyum yang terukir di wajahnya dia berlutut kemudian mengeluarkan sebuat kotak mungil dari sakunya.
Kotaknya kemudian di buka dan di dalamnya ada cincinnya yang sangat mempesona.
Dia menyerahkan cincin itu kepada Nara lalu berkata dengan lembut, “Nara, menikahlahi denganku!”
“Aku pasti akan memperlakukanmu dengan baik selamanya!”
Begitu dia selesai berbicara langsung terdengar suara dengungan dari belakangnya.
Semua orang terkejut dan menoleh lalu melihat ada banyak drone yang terbang bersamaan di atas langit.
Di bawah drone itu ada selembar kain yang bertuliskan huruf besar–besar, “Nara, Menikahlaht Denganku!”
1/3
Dan selain itu, kembang api yang tak terhitung jumlahnya juga langsung bermunculan di sekitar villa ini.
Kembang apinya semua bermekaran dan menerangi tempat itu dengan sangat terang. Kesya tertegun lalu dengan gemetar berkata, “Ini… ini juga terlalu romantis, kan?”
“Kalau kau tidak percaya, aku bisa menunjukkan contohnya kepadamu dulu!”
Setelah pria itu selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya, kemudian tampak ada beberapa orang yang langsung menyeret Hiro.
Tidak peduli bagaimana Hiro berteriak untuk memohon namun semua orang ini mengabaikannya. Mereka mengambil pisau dan langsung memotong telinga kiri Hiro.
Hiro menjerit dengan nyaring. Darahnya mengucur deras dan penampilannya saat ini sangat menyedihkan.
Wajah Nara memucat karena ketakutan. Dia tidak pernah menduga bahwa hal ini akan
2/3
berkembang hingga menjadi seperti ini pada malam ini.
Lalu pada saat ini. pria di layar video tersenyum dan berkata, “Direktur Shu, kau tidak ingin adikmu juga akan kubuat menjadi seperti itu, kan?”
“Oh yah, sepertinya itu agak tidak seimbang.”
“Aku akan memotong telinganya yang satu lagi juga agar tampak nyaman kalau dilihat orang.”
Setelah selesai berbicara kemudian telinga Iliro yang lain juga langsung dipotong.
Nara tertegun di tempat itu juga
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat