Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 752

Read Menantu Dewa Obat Bab 752 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 752. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 752

Bukannya Nara tidak punya baju renang tetapi bagaimana bisa ada orang yang meminjam barang seperti ini kepada orang lain?

“Maaf, aku jarang berenang jadi tidak punya baju renang di rumah.”

“Bagaimana kalau aku meminta seseorang untuk mengirimkan satu set untukmu?”

Nara menjawab dengan sopan.

Meskipun si Vivi ini sangat menyebalkan tetapi bagaimanapun juga tante ketiganya selalu memperlakukannya dengan baik disaat dia kecil dulu sehingga jasa dan kebaikannya ini harus tetap diingat.

Vivi langsung panik: “Bagaimana mungkin?”

“Dengan kolam renang yang begitu besar di rumah masa kau tidak punya satupun baju renang?”

“Orang–orang di negara kalian ini benar–benar terlalu kuno dan sama sekali tidak bisa menikmati kesenangan.”

Nara merasa geram sekali dan ingin marah tetapi pada akhirnya dia tidak membantahnya karena bagaimanapun juga dia adalah anak dari tante ketiganya.

Vivi bergumam sebentar lalu mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudahlah, nanti kau minta seseorang untuk mengantarkan aku satu set pakaian renang saja.

“Cepat yah, kalau tidak nanti teman–temanku sudah mau pergi bekerja dan pergi ke kelas. Nanti mereka tidak bisa melihat unggahanku!”

“Kalau teman–temanku tidak bisa melihatku, mereka pasti akan merasa sangat kecewa sekali.”

Nara merasa sangat tidak berdaya jadi mau tak mau dia hanya bisa menelepon sekretarisnya dan memintanya untuk membawakan satu set baju renang.

Tetapi siapa sangka tepat setelah dia menyelesaikan panggilan teleponnya, Vivi yang sudah pergi tadi kembali lagi: “Oh yah, ngomong–ngomong kakak sepupu, tolong kau beritahu orang itu.” “Kulitku tipe sensitif jadi kualitas baju renangnya tidak boleh terlalu buruk.”

“Kalau tidak nyaman dipakai nanti kulitku akan muncul ruam.”

Nara merasa sangat tidak berdaya. Sepupunya ini benar–benar sangat sulit untuk dilayani.

Dua puluh menit kemudian, sebuah Porsche melaju hingga ke depan pintu mansion. Sekretaris Nara turun dari dalam mobil dan menyerahkan sebuah tas kepada Nara: “Direktur Shu, ini adalah baju renang yang kau inginkan.”

“Tadi kau tidak mengatakan merek apa yang kau inginkan jadi aku membuat keputusan sendiri dan pergi ke Chanel untuk membeli satu set.”

“Kalau kau merasa tidak nyaman, aku bisa membantumu untuk menggantinya dengan merek lain.”

Sekretarisnya ini cukup bijaksana.

Dia mengira Nara sendiri yang menghendaki baju renangnya sehingga dia memilihnya dengan

hati–hati.

Nara tersenyum dan berkata, “Ini sudah cukup.”

“Maaf pagi–pagi sudah merepotkanmu!”

Dengan cepat sekretaris itu berkata, “Direktur Shu, kau terlalu sungkan.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat