Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 756

Read Menantu Dewa Obat Bab 756 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 756. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 756

Tidak lama kemudian, mobil Spencer berhenti di depan pintu Spoon & Stable.

Reva dan Nara saling menatap dan keduanya tertawa

Ternyata memang Spoon & Stable

Dan pada saat im Hana yang juga sudah turun dari mobil dan melihat Spoon & Stable. “Ya Tuhan“”

“Tempat yang kalian bicarakan itu di sim?”

Jay dan Vivi tidak mendengar nada sindiran dalam nada suara Hana. Lalu sambil tersenyum berkata, “Kakak sepupu, mengapa kau begitu emosional?”

“Ooh, sebelumnya kau pasti sudah sering mendengar orang mengatakannya namun belum pernah masuk, yah?”

“Tidak masalah. Malam ini kami akan membawa kalian masuk untuk menambah wawasanmu!”

Hana memutar matanya. Dia merasa terlalu malas untuk berbicara.

Spencer merapikan pakaiannya dan berjalan di depan dengan kepala yang terangkat tinggi lalu sambil tersenyum dia berkata, “Ayo ikuti aku.”

“Disini menggunakan sistem member. Hanya orang yang memiliki kartu member seperti aku saja yang bisa membawa kalian masuk.”

“Oh yah, ngomong–ngomong di dalamnya juga sangat mewah. Nanti setelah masuk, jangan sembarangan bicara yah!”

Axel dan yang lainnya memutar manik mata mereka. Hanya Alina yang masih menghargai mereka: “Oke, oke, tidak masalah.”

“Aduhh, kalian ini, nanti jangan sembarangan bicara yah.”

“Tante ketiga sudah sangat baik kepada kalian jadi kalian harus bersyukur!”

Ucapannya ini sebenarnya memberi sinyal kepada Hana dan yang lainnya untuk tidak membongkar kesombongan Spencer agar dia tidak merasa malu.

Demi adiknya ini, Alina benar–benar memperlakukannya dengan tulus.

Hana menggerutu. Dia terlalu malas untuk berbicara.

Di bawah pimpinan Spencer, mereka semua berjalan hingga ke depan pintu Spoon & Stable.

Penjaga pintu menyapanya: “Halo, apa kalian punya kartu memb…”

Belum juga ucapannya diselesaikan lalu pelayan itu sudah tercengang.

Spencer menyerahkan kartu member yang telah dia siapkan sedari tadi lalu sambil tersenyum dia berkata, “Ada, kau bisa memeriksanya.”

Pelayan tidak menerima kartu membernya tetapi bergegas menghampiri Reva dan Nara lalu. dengan penuh hormat berkata: “Tuan Lee, direktur Shu, kalian berdua sudah tiba?”

“Ruang VIP di lantai atas sekarang sedang kosong Bagaimana kalau aku meminta orang menyiapkannya untuk kalian berdua?”

Kali ini gantian Spencer dan yang lainnya tercengang.

Dengan cemas Vivi berkata, “Wehh, apa yang sedang kau lakukan?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat