Menantu Dewa Obat
Bab 780
Jayden tersenyum dan meremehkan.
Para anak muda dari keluarga kaya itu baru saja memberitahunya bahwa rekaman video CCTV disini sudah rusak.
Sementara untuk saksi mata, semua orang itu adalah teman teman mereka sendiri jadi mereka pasti akan membelanya.
Oleh karena itu dia sama sekali tidak merasa khawatir.
Namun, di saat yang sama, polantas berbicara lagi: “Selain itu, kami juga akan mengambil sampel darah pengemudi untuk diuji.”
“Kalau mengemudi dalam keadaan mabuk, akibatnya akan lebih serius dan bisa jadi mungkin akan dipenjara juga!”
“Nona, aku harap kau bisa berpikir dengan jernih!”
Begitu ucapan ini dilontarkan, Crystal benar-benar tak berdaya.
Dia buru-buru berkata, “Pak polisi, bukan aku yang mengemudikannya, bukan aku yang mengemudikannya.”
“Dia yang mengemudikannya. Dia meminta aku menggantikannya.”
“Pak polisi, aku benar-benar tidak mengemudikan…”
Crystal berteriak sambil menangis.
Malam ini dia minum cukup banyak di pesta ulang tahun sahabatnya.
Kalau ini diselidiki maka itu berarti dia mengemudi dalam keadaan mabuk. Pada saat itu dia pasti akan dipenjara.
Ekspresi Jayden langsung berubah. Dengan panik dia berkata, “Crystal, apa… apa yang kau katakan?”
“Kau jangan sembarangan bicara. Kau jangan takut kepada mereka!”
Crystal mengibaskan tangannya dan berteriak: “Pak polisi, aku benar – benar tidak mengemudikan mobilnya.”
“Teman
teman aku bisa menjadi saksi bahwa bukan aku yang mengemudikan mobilnya.”
Setelah selesai berbicara, dia melambai kepada sekelompok orang di sana: “Heii, kalian bantu aku untuk bersaksi.”
“Aku benar-benar tidak mengemudi!”
Para anak muda dari keluarga kaya ini mengangguk – angguk: “Pak polisi, kami berani bersaksi bahwa bukan dia yang mengemudikan mobilnya!”
Kali ini, Jayden langsung lemah lunglai.
Para anak muda dari keluarga kaya ini sebenarnya semuanya adalah teman Crystal. Dia bisa mengenal mereka juga dari Crystal.
Sekarang setelah terjadi hal seperti ini, mereka pasti akan membela Crystal dan tak mungkin mau membelanya!
Begitu melihat situasinya Alina bergegas mendekat dan menunjuk Crystal sambil berkata dengan gugup, “Wanita ini, mengapa kau bersikap seperti ini?”
“Apa yang barusan kau katakan?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat