Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 837

Summary for Bab 837: Menantu Dewa Obat

What Happens in Bab 837 – From the Book Menantu Dewa Obat

Dive into Bab 837, a pivotal chapter in Menantu Dewa Obat, written by Free novel. This section features emotional turning points, key character decisions, and the kind of storytelling that defines great Romance fiction.

Bab 837

Dimulai dari cacing sihir yang diletakkan di danau dekat area proyek villa hingga sahabat Anya yang terkena racun serangga sihir.

Reva telah mengetahui bahwa ada sekelompok orang dari suku Maui yang telah berkumpul di kota Carson.

Apalagi sekelompok orang ini pun telah membagi diri menjadi beberapa grup.

Mereka sedang mencari seseorang. Reva membuat praduga bahwa orang yang mereka ingin cari itu adalah

Vera.

Namun, Reva tidak tahu apa yang orang–orang inginkan dari Vera sehingga dia hanya bisa menyelidikinya dengan jelas dahulu mengenai situasinya.

Sementara itu Reva membiarkan Vera tetap tinggal di tamana Dragon Lake karena tempat itu benar–benar

aman.

Reva mengajak Devi untuk pergi mengunjungi pasien peitama dengan kasus khusus itu dulu.

Pasien ini berada di rumah sakit terdekat.

Dengan adanya Devi yang menemani, Reva dapat bertemu pasiennya dengan sangat lancar.

Pasien ini berada di bangsal terpisah. Seluruh tubuhnya bengkak dan wajahnya seolah terjepit dengan daging

daging di wajahnya sehingga dia terlihat sedikit menakutkan.

Orang yang mengantarkan mereka ke sini adalah direktur departemen di rumah sakit ini.

Direktur ini baru berumur sekitar 30 tahunan dan telah dianggap sebagai direktur muda yang cukup berbakat dan menjanjikan.

Oleh karena itu, ekspresinya tampak sombong dan tatapan matanya hanya terfokus kepada Devi. Pada dasarnya dia tidak terlalu mempedulikan Reva.

“Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan terhadapnya tetapi tidak ada penyebab yang ditemukan.”

“Setiap pukul dua tengah malam, pasien ini akan selalu merasakan sakit yang luar biasa.”

“Kami sudah menggunakan banyak metode namun tetap saja kami tidak bisa membantu dia menghilangkan rasa sakitnya.”

“Aku sudah tanya dengan mentorku, dekan Ethan dari kota Amethyst dan sampai sekarang dia juga tidak tahu penyebabnya.”

“Ngomong–ngomong, apa kau pernah mendengar tentang dekan Ethan?”

Ujar direktur itu sambil memandangi Devi, dia memperkenalkan mentornya.

Dekan Ethan yang dia bicarakan ini adalah seorang dokter yang terkenal di kota Amethyst. Direktur departemen ini selalu merasa bangga dengan mentornya ini!

Day 007

Devi dapat mendengar nada bangga dari suaranya lalu sambil melengkungkan bibirnya dia berkata, “Ethan?”

“Ohh, aku ingat. Dia pernah datang ke rumah untuk mengunjungi kakekku sekitar setahun yang lalu.”

“Sudah pernah datang tiga kali tetapi kakekku sedang tidak di rumah.”

Wajah direktur departemen ini langsung memerah..

Meskipun Ethan cukup terkenal namun kalau dibandingkan dengan dokter Tanaka, perbedaan mereka sangat jauh seperti langit dan bumi.

Jadi wajah kalau Ethan datang untuk mengunjungi dokter Tanaka.

Saat teringat bahwa dirinya barusan hendak pamer di depan cucu dokter Tanaka membuat dia merasa sangat

malu.

“Nona Devi, aku benar–benar minta maaf. Aku… aku tidak tahu kalau kau adalah cucunya dokter Tanaka.”

“Kalau ada kata–kataku yang menyinggungmu barusan, tolong maafkan aku.”

“Sekiranya ada bantuan yang kau perlukan, silahkan katakan saja!” ujar direktur departemen dengan cepat..

Devi mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudahlah, kau bisa keluar dulu sekarang.”

“Kami datang kesini untuk mengobati pasien bukan untuk mendengarkan bualanmu.”

Sang direktur departemen ini tersipu dan mau tak mau beranjak untuk pergi.

Begitu sampai di depan pintu dengan kesal dia berkata, “Mengobati pasien?”

“Aku ingin lihat apa kalian benar–benar mampu mengobati pasien ini!”

“Kalau tidak bisa diobati maka reputasi dokter Tanaka pasti akan hancur di tempat ini!”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat