Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 840

Summary for Bab 840: Menantu Dewa Obat

Bab 840 – Highlight Chapter from Menantu Dewa Obat

Bab 840 is a standout chapter in Menantu Dewa Obat by Free novel, where the pace intensifies and character dynamics evolve. Rich in drama and tension, this part of the story grips readers and pushes the Romance narrative into new territory.

Bab 840

Pasien masih berada dalam kondisi koma jadi tentu saja dia tidak dapat berbicara.

Devi mendengus dingin: “Tentu saja sudah sembuh!”

“Apa kau tidak bisa melihat dengan matamu?”

“Kak Reva–ku sudah menyembuhkannya, jadi apalagi yang bisa terjadi?”

Wanita itu langsung berseru: “Kalian… kalian telah menyembuhkannya?”

“Yang benar? Apa… apa dia benar–benar sudah sembuh?”

Dengan marah Devi berkata, “Apa kau buta? Memangnya kau tidak bisa melihatnya sendiri?”

Saat ini wanita itu tidak marah lagi namun wajahnya tampak penuh dengan keterkejutan. “Ini… ini benar – benar kabar yang sangat baik.”

“Nak, akhirnya papa kalian sembuh, papa kalian sudah tidak apa apa!”

“Bagus sekali, akhirnya Tuhan menunjukkan muzijatnya…”

Kedua putranya sangat bahagia dan merasa terharu sekali.

Devi melengkungkan bibirnya, “Muzijat Tuhan apanya?”

“Kak Reva–ku yang telah menyembuhkannya!”

Wanita itu menatap Reva dengan sangat emosional, “Kau benar

“Aduhh, tuan Reva, terima kasih banyak…”

benar telah menyembuhkan suamiku?”

Saat Reva baru saja hendak berbicara tiba tiba sang direktur departemen menghambur masuk dan berkata dengan lantang, “Omong kosong!”

“Jelas – jelas ini karena metode pengobatan terbaru kami yang berhasil. Bagaimana bisa dikatakan dia yang menyembuhkannya?”

Mata Devi terbelalak dengan lebar. Apa orang ini benar benar tidak merasa malu dengan merebut kredit seperti itu?

Wanita itu menatap dengan bingung, “Kau… kau yang menyembuhkannya?”

Direktur departemen itu menatapnya dengan serius: “Tentu saja!”

“Ini adalah metode pengobatan terbaru yang baru saja aku aplikasikan. Aku tak menyangkan bahwa akhirnya akan berhasil.”

“Haih~ kalau saja aku bisa menggunakan metode pengobatan ini lebih awal mungkin si pasien juga tidak perlu menderita terlalu lama!”

“Orang ini, demi ketenaran, dia benar putranya dengan perlahan.

benar berani melakukan apa saja!” gumam si wanita dan kedua

Sang direktur departemen tampak sangat bangga. Kalau kali ini dia dapat mengambil kredit atas kesembuhan si pasien ini untuk dirinya sendiri maka dia pasti akan menjadi orang yang sukses.

Kasus ini telah menjadi perhatian seluruh rumah sakit dan ada banyak ahli di kota Carso yang telah memeriksanya beberapa kali.

Kalau dia bisa menyembuhkan penyakit ini maka pada saat itu reputasinya pasti akan meningkat dan statusnya di rumah sakit pasti akan dipromosikan lagi.

Dia benar–benar tak menyangka bahwa yang tadinya dia hanya ingin melawan Reva namun pada akhirnya dia malah bisa mendapatkan keuntungan seperti itu!

Reva mengerutkan keningnya. Sang direktur departemen yang bersikap tidak tahu malu itu membuatnya sedikit kesal.

Dia meraih Devi lalu dengan dingin berkata, “Karena kau sudah bilang bahwa kau yang telah menyembuhkannya maka sisanya aku serahkan kepadamu saja!”

Sang direktur departemen itu langsung tertegun sejenak. Apa masih ada masalah lainnya lagi?

Si wanita dan kedua putranya langsung menatapnya secara bersamaan. Meskipun sang direktur departemen masih merasa bingung namun dia tetap saja menganggukan kepalanya: “Hmm, apa kau masih perlu mengatakan hal ini?”

“Aku memang bertanggung jawab atas pasien ini. Selanjutnya, aku pasti akan merawatnya dengan baik!”

Menurut sang direktur departemen, selama penyakit aneh yang tidak dapat dijelaskan itu sudah mereda maka hal lainnya akan mudah ditangani.

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat