Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 1681

Summary for Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1681: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

What Happens in Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1681 – From the Book Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Dive into Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1681, a pivotal chapter in Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar, written by Internet. This section features emotional turning points, key character decisions, and the kind of storytelling that defines great Internet fiction.

Bab 1681

“Suara apa ini?”

Satpam yang ada pintu depan pun terkejut, dærah ini adalah pusat kota, bagaimana mungkin terdengar suara hewan?

“Sepertinya elang?”

Semua orang ketakutan saat mendengarnya, bagaimanapun belakangan ini sering terjadi hal aneh di Grup Wallance.

“Jalan.” ujar Daniel memberi perintah dengan tenang.

“Baik.” Hartono mengemudikan mobil keluar.

Thomas bertanya dengan suara kecil, “Apakah Tabib Dewa yang datang?”

“Hm.” Daniel menganggukkan kepala, lalu memberi perintah, “Kamu pergilah siapkan uang tunai sebesar 10 miliar, lalu temui aku nanti.”

“Baik.” Thomas turun dari mobil dan membawa dua pengawal untuk pergi ke bank.

Saat Hartono bersiap melanjutkan mengemudi, seekor burung hering menukik masuk dari jendela dan menabrak setir.

Hartono yang terkejut segera menginjak rem dan mengusir burung hering itu.

Pada detik berikutnya, sesosok mungil menyusup ke dalam mobil dan duduk di sebelah Daniel, dia menganyunkan tangan kecilnya dan sebuah pisau sudah mengenai leher pria itu, “Presdir Daniel, baru berlalu beberapa waktu, tapi sepertinya kamu sudah melupakanku.”

“Aku tidak berani.” Daniel tersenyum, “Kamu adalah penyelamatku, sosok yang berjasa untukku, bagaimana mungkin aku melupakanmu?”

“Mana uangku?” Dewi berteriak sambil menaikkan alisnya, “Jika aku tidak memintanya darimu, apa kamu tidak akan berinisiatif memberikannya?”

“Bagaimana mungkin?” Daniel berkata dengan sabar, “Jumlah uangnya begitu besar, membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkannya, lagi pula sekarang bank sudah tutup.”

Dewi melihat langit di luar jendela yang sudah gelap, dia juga menyetujui perkataan Daniel ini, tetapi dia segera kembali waspada, “Lalu, kapan kamu memberikan uangnya padaku?”

“Tadi aku sudah minta anak buahku untuk mengambilnya, dia akan segera menemuiku dengan membawa uang itu.” Daniel memandangnya sambil tersenyum, “Kamu tenang saja, aku pasti akan memberikan uang yang harus diberikan padamul”

“Nyawaku ada di tanganmu, apa aku berani membohongimu?” ujar Daniel balik bertanya.

“Benar juga.” Dewi menganggukkan kepalanya penuh percaya diri, “Kamu berikan uangnya padaku dulu, setelah melihat uangnya, aku baru akan mengobatimu.”

“Sedang dipersiapkan, akan segera diberikan padamu.”

Daniel sedikit tidak berdaya, kenapa semua wanita di dunia ini begitu menyukai uang? Dia teringat sikap Tracy juga seperti ini dulu, melakukan apa pun agar bisa memaksanya menghasilkan uang.

Iring–iringan mobil berhenti di kaki gunung Bukit Haruna.

Thomas membawa uang tunai sebesar 10 miliar dan meletakkannya di dalam koper berwarna perak dengan rapi.

Dewi membuka koper itu dan mulai menghitung dengan serius, tetapi tidak berapa lama dia mulai menggaruk kepalanya dengan pusing, “Begitu banyak, aku tidak bisa menghitungnya,

sangat merepotkan…”

Dia menoleh dan berteriak pada Daniel, “Kamu tidak membohongiku, ‘kan? Semua ini adalah setengah hartamu?”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar