In general, I really like the genre of stories like Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar stories, so I read the book extremely passionately. Now comes Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1688 with many exciting details. I can't stop reading! Read the Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1688 story today. ^^
Bab 1688
“Aku tahu. Aku baik–baik saja.” Carlos berkata dengan serius seperti seorang dewasa, “Jadi kalian harus bersikap baik. Jangan membuat keributan, paham?”
“Iya, paham.”
Ketiga anak kecil itu langsung mengangguk dengan patuh.
“Pergilah bermain.” Carlos menunjuk ke bawah dengan dagunya,” Pelankan suara kalian. ”
“Baik, Kak Carlos…”
Setelah ketiga anak kecil itu selesai berbicara, mereka buru–buru menutup mulut kecil mereka, khawatir suara mereka terlalu kencang hingga mengganggu Carlos.
Para pelayan segera datang dan menggandeng anak–anak turun ke bawah. Seisi rumah itu pun sunyi seketika, hingga semua orang pun akhirnya dapat menghembuskan napas lega.
Ketika Carlos hendak kembali ke kamarnya, ia menyadari Lorenzo sedang berdiri di ujung lorong menatapnya, sorot matanya penuh kekaguman.
“Apa Paman mau berbincang–bincang denganku?”
Kebetulan Carlos juga ingin berbicara dengannya.
Sudut bibir Lorenzo sedikit terangkat. Ia memberi isyarat mempersilakan Carlos masuk ke dalam ruang kerjanya.
Carlos berbalik dan mengikutinya ke dalam ruang kerja.
Staf medis yang berada di sampingnya dengan hati–hati menempelkan kain kasa ke atas jarum yang masih menancap pada tangannya, kemudian beranjak pergi…….
Para pelayan menyiapkan teh dan makanan ringan, lalu keluar dan menunggu di depan pintu.
“Bagaimana lukamu?”
Lorenzo menyesap tehnya dan menatap Carlos dengan lembut.
Kepala Carlos masih terbalut kain kasa. Masih terlihat darah yang samar–samar mengalir keluar. Pergelangan tangan kirinya terkilir, dan masih banyak luka lecet pada kakinya…
Selain itu, ja juga terserang flu berat, mungkin disebabkan oleh kurangnya istirahat selama ia diculik.
Namun, Sammuel Amberson tidak menyakiti Carlos karena ia menganggap Carlos sebagai
senjata rahasianya. Seluruh luka pada tubuh Carlos disebabkan karena ia tidak hati–hati saat melarikan diri.
“Hanya cedera kecil, tidak ada yang serius.”
Carlos selalu bersikap tenang. Jelas–jelas ia hanyalah seorang anak kecil yang berusia kurang dari tujuh tahun, namun ia dapat berpikir dengan matang seperti orang dewasa.
“Iya.” Lorenzo menghembuskan napas panjang, “Alangkah baiknya jika ia adalah putraku.”
“Keponakan Tuan juga keluarga Tuan.” Jasper bergegas menghiburnya, “Selain itu, Tuan juga memiliki tiga putri kecil yang manis.”
“Ketiga penindas itu sama seperti ibu mereka…”
Kepala Lorenzo terasa sakit memikirkan Tini, Wini, dan Biti. Sebenarnya, ia bukan menganggap bahwa anak laki–laki lebih baik daripada anak perempuan, namun ia benar–benar tidak tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan anak–anaknya itu.
Sedangkan, Carlos memiliki kecerdasan IQ dan EQ yang sama seperti orang dewasa, sehingga mereka sama sekali tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi. Bahkan, ia merasa berbicara dengannya lebih menyenangkan dibanding dengan orang dewasa lainnya.
Sayangnya, tidak semua anak–anak seperti Carlos…
“Justru, anak perempuan itu dapat dikatakan manis kalau mereka lincah dan ceria.” Jasper tersenyum, “Mereka sekarang masih kecil, pasti pembawaan mereka akan lebih tenang setelah beranjak dewasa nanti.”
“Semoga saja.”
Lorenzo bangkit dan kembali ke kamar tidurnya. la berdiri di bawah pancuran kamar mandi, menundukkan kepalanya menatap monster yang bersembunyi dalam kegelapan. Ia mengertakkan giginya dengan penuh kebencian, tatapannya begitu dingin.
Hatinya terasa sakit memikirkan Dewi, si monster itu. Entah sampai kapan wanita itu dapat kembali ke sisinya…
la harus membuat wanita itu merasakan dua kali lipat penderitaan dan penghinaan yang ia rasakan!!
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar