Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1147

Summary for Bab 1147: Menantu Dewa Obat

Bab 1147 – Highlight Chapter from Menantu Dewa Obat

Bab 1147 is a standout chapter in Menantu Dewa Obat by Free novel, where the pace intensifies and character dynamics evolve. Rich in drama and tension, this part of the story grips readers and pushes the Romance narrative into new territory.

Bab 1147 Sudah terlambat untuk meminta maaf sekarang

Kakek tua Gerald menggertakkan giginya lalu dengan suara yang berat dia berkata, Reva, keluarga Gerald kami mengakui perbuatan kami hari ini.

Tetapi, kau dengarkan aku dengan baik. Keluarga Gerald aku adalah salah satu keluarga yang terdaftar dalam sepuluh keluarga terpandang di kota Carson!

Kalau kau ingin melakukan sesuatu terhadap keluarga Geraldku maka kau juga harus bertanya kepada sepuluh keluarga terpandang itu apakah mereka menyetujuinya!

Reva berkata dengan dingin: Hei si tua Gerald, apa kau sudah amnesia?

Pada waktu itu, kesepuluh keluarga terpandang itu tidak setuju dengan rencanamu untuk membalas dendam kepadaku.”

Tetapi keluarga Geraldmu sendiri yang tetap bersikeras hendak membuat aku membayarnya dengan darah sehingga akhirnya terjadilah hal ini.

Kalau dihitung hitung, ini adalah masalah pribadi aku dengan keluarga Geraldmu. Apa hubungannya dengan sepuluh keluarga terpandang itu?

Raut wajah kakek tua Gerald langsung memucat. Persis seperti yang dikatakan Reva, pada waktu itu kesepuluh keluarga terpandang itu memang tidak mendukung mereka namun mereka malah tetap bersikeras hendak membalas dendam sehingga tidak pantas bagi kesepuluh keluarga terpandang itu untuk ikut campur dalam masalah ini.

Sesebenarnya apa maumu?

Tanya si kakek tua Gerald dengna gemetar.

Reva mendengus dingin. Sejak aku datang ke sini, kau selalu berkata bahwa aku tidak akan bisa keluar dari rumah keluarga Gerald.

Dengan kata lain, kau selalu menginginkan nyawaku!

Kalau memang seperti itu masalahnya, maka aku juga harus mengambil nyawamu. Dengan begitu semuanya jadi beres, kan?

Ekspresi semua orang yang ada di dalam keluarga Gerald langsung berubah. Apa mungkin si Reva ini hendak melakukan pembunuhan masal pada keluarga Gerald?

Kakek tua Gerald menatap Tiger dan orang orang lainnya yang berada tidak jauh dari sana. Raut wajalunya menjadi sangat malu.

Setelah terdiam cukup lama lalu sambil menggertakkan giginya dia berkata, Tuan Lee, keluarga Gerald kami telah melakukan kesalahan kali ini.

Dengan mengatasnamakan seluruh keluarga Gerald, aku disini hendak meminta maaf kepadamu. Apa sudah cukup seperti ini?

Reva meliriknya: Kalau kau tidak mengundang Nopal yang tidak kekal itu maka kita masih bisa

menegosiasikan halhal ini.

Namun, karena kau telah mengundangnya, itu berarti kau ingin membunuhku.

Pada saat ini, sudah tidak ada artinya lagi kau meminta maaf kepadaku!

Mau tak mau si tua Gerald hanya bisa merasa menyesal.

Dia sengaja mengundang Nopal untuk membunuh Reva pada kesempatan kali ini.

Namun siapa sangka pada akhirnya dia malah menjatuhkan batu ke atas kakinya sendiri.

Tetapi, aku juga bisa mengampunimu!

Ujar Reva secara tiba tiba.

Si kakek tua Gerald tidak bisa menahan rasa gemetarnya lalu dengan cepat dia berkata, Tuan Lee, apaapa yang kau ingin aku lakukan?

Reva tersenyum lalu dia melirik ke semua orang yang ada di sekitarnya.

Si kakek tua Gerald langsung mengerti. Dia segera melambaikan tangannya yang mengisyaratkan semua anggota keluarga Gerald itu untuk pergi.

Reva juga menyuruh Tiger pergi.

Sekarang di dalam ruangan itu hanya tersisa Reva dan si kakek tua Gerald itu saja.

Lalu dengan lembut Reva berkata, Aku tidak mempunyai dendam terhadap keluarga Gerald dan juga tidak ingin membunuh anggota keluarga Gerald!

Aku hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan saja. Kalau kau bisa menjawabnya dengan baik maka masalah di antara kita bisa dianggap sudah selesai!

Si kakek tua Gerald itu buruburu berkata, Silahkan tuan Lee katakan.”

Reva menatap si kakek tua Gerald itu lalu tibatiba dia berkata, Apa hubunganmu dengan orangorang dari suku Maui?

Si kakek tua Gerald itu tertegun sejenak. Oorangorang Maui apa? Aku tidak kenal dengan orangorang dari suku Maui!

Ketika kakek tua Gerald itu sedang berbicara, Reva menatapnya terus.

Tidak ada yang salah dengan ekspresi wajahnya. Dia memang tampak bingung dan ini menunjukkan bahwa dia memang tidak berbohong.

Dengan kata lain, kakek tua Gerald ini benarbenar tidak ada hubungannya dengan orang- orang dari suku Maui.

Dengan begitu maka dugaan Reva yang sebelumnya itu memang benar.

Keluarga Gerald memang bukan keluarga ketiga yang bekerjasama dengan orangorang dari Maui. Mereka hanya dijadikan pancingan saja.

Dan orang yang benarbenar bekerjasama dengan orang

lain.

orang dari suku Maui itu pasti orang

Reva berkata dengan suara yang dalam: Kalau begitu kenapa pada saat ini kau memaksa keluarga. Kirk untuk menyerahkan saham Cranberry Mallnya?

Kakek tua Gerald itu hanya bisa menghela nafas, Tuan Lee, aku harus menyalahkan putrakul yang tidak berbakti itu atas masalah ini.

Dias ama sekali tidak mendiskusikan hal ini denganku kali ini. Dia hanya langsung bertindak saja.

Aku juga baru mengetahuinya belakangan ini tetapi hal ini sudah terjadi sehingga sudah terlambat nbagiku untuk menghentikannya.

Haihh, anak yang tidak berbakti ini tidak pernah mau mendengarkan ucapanku. Dia telah menyebabkan begitu banyak masalah. Akuaku sangat menyesal karena telah menjadikan dia kepala keluarga ini!

Hati Reva langsung bergejolak. Apa mungkin ada yang salah dengan Franky?

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat