Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1197

[HOT] Read novel Menantu Dewa Obat Bab 1197

Novel Menantu Dewa Obat has been published to Bab 1197 with new, unexpected details. It can be said that the author Internet invested in Menantu Dewa Obat with great dedication. After reading Bab 1197, I felt sad, yet gentle and very deeply moved. Let's read Bab 1197 and the next chapters of the Menantu Dewa Obat series at Good Novel Online now.

Bab 1197 Konsekuensinya Kau Tanggung Sendiri?

Kepala keluarga Nam berteriak dengan keras, “Wehli Reva, kau ini sedang menyatakan perang atas kesepuluh keluarga terpandang kami!”

“Apa kau yakin kau ingin bertarung dengan kesepuluh keluarga terpandang kami?”

“Kau sudah melanggar peraturan dari sepuluh keluarga terpandang kami!”

“Biarpun nantinya kalau Austin pulang ke sini lagi juga dia tidak akan bisa membelamu lagi atas masalah yang terjadi kali ini!”

Reva mendengus dingin: “Sudah sampai titik ini pun kalian masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi?”

“Bukannya aku yang hendak menyatakan perang terhadap kesepuluh keluarga terpandang kalian tetapi kalian sendiri yang menyatakan perang terhadap aku.”

Ekspresi kepala keluarga Nam langsung berubah: “Siapa yang telah menyatakan perang terhadapmu?”

Dengan kencang Reva berkata, “Apa yang telah kau lakukan saat aku berpura–pura mati?”

“Aku tidak punya masalah dan dendam dengan kalian tetapi pada akhirnya kalian malah bersekongkol dengan kelima keluarga terpandang lainnya untuk menelan perusahaan konstruksi aku dan perusahaan farmasi Shu!”

“Siapa yang lebih dulu melanggar aturannya?”

Kepala keluarga Nam tercengang namun dia langsung teringat.

Kali ini memang mereka sendirilah yang memprovokasi hal ini.

Pada saat itu, mereka mengira bahwa Reva sudah mati sehingga mereka ingin menelan perusahaan konstruksi miliknya dan perusahaan farmasi Shu selanjutnya akan dibagi sesuai dengan porsi masing–masing.

Namun siapa sangka si Reva ini malah tidak mati.

Sekarang Reva datang untuk meminta mereka menyelesaikan masalahnya. Ini juga tidak bisa dibilang melanggar aturan!

Kepala keluarga Nam menggertakkan giginya: “Kalau… kalau begitu aku juga minta maaf.”

“Tetapi kau masih saja mendesak dengan begitu ganas, apa maksudnya itu?”

Reva mendengus dengan dingin: “Minta maaf?”

“Hehh, kalian semua datang ke rumahku untuk mengacau dan membuat masalah, lalu setelah itu kalian hanya mengucapkan satu kata maaf saja dan masalahnya selesai?”

“Kalau aku yang mengacau dan membuat masalah di tempat kalian, apakah kesepuluh keluarga

terpandang kalian itu akan mengampuni aku?”

Kepala keluarga Nam langsung terpaku.

“Aku bisa memberimu kesempatan sekarang. Kau bisa berguling ke sana untuk berlutut, siapa. tahu saja aku masih mau mengampuni keluarga Nam–mu!”

“Kalau tidak, aku akan memusnahakn seluruh keluarga Nam kalian sekarang juga!”

Ujar Reva dengan dingin.

Wajah kepala keluarga Nam memerah. Dan akhirnya dengan patuh dia berjalan ke koridor lapangan kemudian berlutut di tanah.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat