Read Bab 1198 with many climactic and unique details. The series Menantu Dewa Obat is one of the top-selling novels by Internet. Chapter content Bab 1198 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, and empty-handed. But unexpectedly, a big event occurred. So what was that event? Read Menantu Dewa Obat Bab 1198 for more details.
Bab 1198 Mainkan sebuah permainan kecil
Hanya saja kedua orang ini penuh luka. Mereka sudah dipukuli hingga tak berbentuk seperti manusia lagi.
Terutama si Franky itu. Semua tangannya dipotong dan tidak ada bagian tubuhnya yang utuh. Dia benar–benar tampak sangat menyedihkan.
Semua orang
disana tercengang.
Ini adalah kepala keluarga dari dua keluarga terbesar di kota Carson. Dan pada akhirnya merekan pun terjatuh hingga ke titik ini?
Sementara itu keempat keluarga terpandang yang tadi itu hanya bisa merasa bahwa mereka cukup beruntung sekarang.
Untung saja mereka datang ke tempat Reva barusan kalau tidak, mungkin nasib mereka akan lebih buruk dari mereka berdua!
Akhirnya mereka baru mengerti apa yang Reva maksud dengan menanggung konsekwensinya
sendiri.
Kalau mereka tidak datang ke sini maka mereka akan dicari oleh sang pangeran.
Pangeran itu tidak sama seperti Reva yang lebih mudah diajak berbicara!
Reva menangkupkan tangannya ke arah sang pangeran. “Terima kasih banyak!”
Sang pangeran mengibaskan tangannya dengan tidak sabar: “Sudahlah, aku sudah melunasi hutangku kepadamu. Sekarang kita berdua sudah tidak saling berhutang lagi.”
“Aku masih tetap dengan kata–kataku. Lain kali, jangan halangi urusan aku.”
“Kalau tidak, jangan salahkan aku kalau aku bersikap kasar kepadamu!”
Setelah mengatakan itu lalu sang pangeran langsung membalikkan badannya untuk berjalan pergi.
Tiba–tiba Reva berkata, “Tunggu sebentar.”
Sang pangeran mengernyitkan keningnya: “Ada apa?”
Reva terkekeh Sebentar lagi aku mau memainkan sebuah permainan kecil. Aku ingin meminjam kartumu.”
“Apa kau mau melihatnya?”
Begitu mendengar ucapannya itu, sang pangeran langsung menjadi bersemangat lagi. “Yang benar?”
“Tentu saja tak masalah.”
“Aku paling suka dengan permainan kecil yang menarik begini!”
“Kau tunggu sebentar, aku akan menyuruh seseorang untuk mengantarkannya ke sini sekarang!”
Sang pangeran duduk di sampingnya dengan gembira.
Reva meminta seseorang untuk menyeret Anton Smith dan Franky Gerald ke hadapannya. Sekarang semua kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang ini sudah berkumpul disini.
Anton dan Franky dibangunkan dengan disiram air dingin ke atas tubuh mereka.
Namun keduanya masih tampak gemetaran.
Rasa takut yang mereka alami karena takut disiksa oleh sang pangeran barusan belum bisa mereka lupakan.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat