Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1221

Read Menantu Dewa Obat Bab 1221 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 1221. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 1221 Frans Hubert itu papa angkatnya?

Semua orang yang ada di sekitar langsung tercengang saat melihat situasi ini.

Tadinya mereka ingin melihat Devi yang dipermalukan tetapi sekarang mereka semua dibuat

tercengang.

Mereka mengira bahwa Devi hanya membual saja sehingga mereka semua sudah memikirkan kata–kata yang akan digunakan untuk menertawakan Devi.

Tetapi sekarang, akhirnya mereka semua tahu bahwa Devi sama sekali tidak membual dan apa. yang dikatakannya itu semuanya memang kenyataan.

Mobil yang datang menjemputnya itu benar–benar jauh lebih baik daripada mobil yang disewa oleh Arif!

Gadis yang berteriak paling kencang tadi langsung membelalakkan matanya dengan lebar dan bergumam kepada dirinya sendiri: “Ba… bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin bisa begini?”

“Dari mana mereka menyewa begitu banyak mobil mewah?”

“Perusahaan mobil mana pun tidak ada yang memiliki mobil mewah sebanyak itu.”

Arif menatap lurus ke arah pemuda yang membawakan buket bunga itu dan ekspresi wajahnya langsung berubah. Tiba–tiba saja dia berkata dengan suara kecil: “Mobil – mobil ini tidak disewa!”

Gadis itu terkejut: “Tidak disewa?”

“Lalu… lalu dari mana datangnya mobil – mobil itu?”

“Kau jangan bilang bahwa semua ini adalah mobil mereka sendiri!”

Arif meliriknya lalu dengan suara yang berat berkata, “Apa kau tahu siapa pemuda itu?”

“Biar aku beritahu kepadamu, dia adalah Leo Hubert, putra angkatnya Frans Hubert yang juga merupakan tuan muda dari desa Gnome!”

“Kalau dia ingin menggunakan beberapa unit mobil mewah seperti itu, apa dia masih perlu menyewanya?”

Mata gadis itu langsung melebar: “Apa… apa benar?”

Arif menganggukkan kepalanya: “Tentu saja itu benar.”

“Saat datang ke desa Gnome di waktu lalu, aku cukup beruntung karena bisa bertemu dengannya

sekali.”

“Aku yakin bahwa aku tidak salah mengenali orang!”

Gadis itu tampak terperanjat. Akhirnya dia tahu seberapa hebatnya pemuda itu.

Dan ekspresi wajahnya menjadi semakin tidak puas. “Putra angkatnya Frans Hubert itu bagai…. bagaimana bisa kenal dengan kedua orang ini?”

Yang lainnya juga ikut menatap dengan ekspresi kosong.

Devi dan Reva hanya mengenakan pakaian biasa, sama sekali tidak ada yang istimewa dari mereka.

Putra angkat Frans ini kenapa harus repot – repot datang untuk menyambut mereka dengan meriah?

Arif juga ikut mengernyitkan keningnya sedikit. Dia benar–benar tidak mengerti.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat