In general, I really like the genre of stories like Menantu Dewa Obat stories, so I read the book extremely passionately. Now comes Bab 1250 with many exciting details. I can't stop reading! Read the Menantu Dewa Obat Bab 1250 story today. ^^
Bab 1250 Papaku adalah Ranger!
Reva menatap Frans dengan penuh perhatian.
Tadinya dia mengira bahwa dia bisa mendapatkan petunjuk tentang pembatalan keluarga Lee dari Frans.
Di luar dugaan, Frans juga tidak tahu apa–apa.
Namun, dia juga mendapatkan informasi yang sangat penting dari Frans.
Ternyata, Frans ini sebenarnya adalah anggota keluarga Lee.
Mungkin keluarganya pernah menyinggungnya pada waktu itu sehingga membuat dirinya tinggal di luar.
Namun sangat jelas bahwa Frans masih memiliki perasaan terhadap keluarga itu..
Dengan mengetahui latar belakangnya ini membuat Reva merasa lebih nyaman.
Setidaknya, Frans selalu setia kepada keluarga Lee.
Selanjutnya, Reva bisa mengungkapkan identitasnya kepada Frans!
Dia terbatuk kecil dan melihat ke sekelilingnya untuk memastikan bahwa tidak ada orang di sekitarnya setelah itu dengan lembut dia berkata, “Paman Frans, apa kau tahu siapa aku?“.
Frans menatapnya dengan heran: “Apa… apa maksudmu?”
Namun Reva yang tiba–tiba memanggilnya dengan sebutan paman ini terlalu tiba–tiba sehingga membuat dia tidak mengerti tentang situasinya.
Reva juga tidak berbelit–belit lagi. Dia langsung mengeluarkan liontin giok keluarganya.
“Apa kau kenal dengan benda ini?”
Frans meliriknya dan wajahnya langsung berubah: “Bu… bukankah ini adalah giok ajaib yang diwariskan secara turun. temurun dari leluhur keluarga Lee kami?”
“Kenapa benda itu bisa berada di tanganmu?”
“Si… siapa kau?”
Reva: “Ini diwariskan oleh papaku kepadaku!”
Frans: “Papamu?!”
“Papamu telah merampok batu giok ajaib keluarga Lee kami?”
Oleh sebab itu, Frans menjadi marah dan mengepalkan tinjunya.
Kalau dilihat dari gayanya, sepertinya dia hendak melawan Reva hingga titik darah penghabisannya.
Reva mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto mamanya. “Paman Frans, apa kau kenal dengan orang ini?”
Frans mengernyitkan keningnya lalu melihatnya setelah itu dia tertegun.
Beberapa saat kemudian tiba–tiba dia menangis, “Dia… dia adalah kakak iparku!”
“Dulu itu, kalau bukan berkat dirinya, aku… aku pasti sudah mati sejak lama!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat