Novel Menantu Dewa Obat has been updated Bab 1291 with many climactic developments. What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Internet, you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Menantu Dewa Obat Bab 1291 now HERE.
Reading Novel Menantu Dewa Obat Bab 1291
Bab 1291 novel Menantu Dewa Obat
Bab 1291 Mereka adalah sekelompok pedagang manusia
Begitu pernyataan ini dikatakan, semua orang yang ada di sekitar mereka langsung terkejut.
Wanita tua itu tertegun sejenak. Lalu dia menatap Reva sambil berkata, “Kentut!”
“Istri anda telah menghancurkan barang antik milik orang lain. Jadi wajar kalau mereka membawanya ke kantor polisi untuk melaporkan masalah ini!”
“Kenapa kau malah memfitnah orang lain sebagai penculik?”
Semua orang juga ikut meneriakinya.
Reva memelototinya: “Pergi ke kantor polisi untuk melaporkan masalah ini?”
“Matamu yang sebelah mana yang sudah melihat bahwa mereka pergi ke kantor polisi?”
Si wanita tua itu berkata dengan cemas, “Mereka bilang akan pergi ke kantor polisi…”
Reva: “Memangnya dia bilang mau pergi lantas dia pasti pergi ke sana?”
“Begitu orangnya sudah masuk ke dalam mobil dan pintunya ditutup, selanjutnya apa kau tahu mereka akan melajukan mobil itu kemana?”
Wanita tua itu terdiam sejenak lalu setelah beberapa saat dia berkata, “Kenapa… kenapa kau seperti ini sih?”
“Kau sudah berpikir terlalu buruk tentang orang lain!”
“Jika sesuai dengan apa yang kau katakan itu, lalu kalau terjadi hal seperti itu kau harus pergi dan melapor ke mana lagi selain ke kantor polisi?”
Reva berkata dengan marah: “Biarpun kau benar–benar mengalami hal seperti itu dan tidak bisa membedakan apakah itu hal itu benar atau hanya kebohongan belaka, setidaknya kau bisa menelepon polisi dan menyerahkan masalah ini kepada polisi.”
“Tetapi kau tidak melakukannya melainkan malah langsung membiarkan sekelompok orang yang tidak kalian kenal itu untuk membawa mereka pergi begitu saja. Kalau sampai terjadi sesuatu yang berbahaya, apa kau bisa bertanggung jawab atas hal ini?”
Ekspresi si wanita tua itu tampak agak berubah sedikit lalu dia tetap saja masih berkata dengan enggan, “Ini… ini semua kan kata–katamu saja…”
“Aku benar–benar tidak percaya. Bagaimana mungkin bisa ada begitu banyak orang jahat di dunia ini?!”
Bersamaan dengan hal ini, dari kejauhan tampak sebuah mobil polisi yang melaju kencang.
Tampak beberapa orang yang berjalan turun dari dalam mobil dengan kapten polisi sebagai ketua timnya.
Para penjaga keamanan yang ada di taman bermain itu langsung menyambutnya dengan cepat. Mereka semua
mengenali sang kapten polisi.
Wanita tua itu langsung menghampiri: “Pak polisi, kau harus membantu aku!”
“Orang ini sudah menghina aku dengan menyebut aku tua bangka. Aku… aku tidak mau hidup lagi, aku…”
“Ayo, mari, mari kau beritahu dia apakah orang–orang itu sudah pergi ke kantor polisi?”
“Dia telah memfitnah orang tua ini, aku mau menuntutnya dan aku akan menjebloskannya ke dalam penjara!”
Sang kapten polis mengernyit sedikit lalu bertanya tentang situasinya secara garis besar kemudian ekspresinya langsung berubah.
Dia mengambil walkie–talkienya dan bertanya kemudian akhirnya dia berkata dengan suara yang dalam: “Kami belum menerima laporan atas kasus seperti itu!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat