Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1341

Update Bab 1341 of Menantu Dewa Obat by Internet

With the author's famous Menantu Dewa Obat series, Internet captivates readers with every word. Dive into chapter Bab 1341, where love anecdotes intertwine with plot twists and hidden demons. Will the next chapters of the Menantu Dewa Obat series be available today?
Key: Menantu Dewa Obat Bab 1341

Bab 1341 Pertempuran Pertama

Reva menutup pintunya lalu secara diam–diam dia memasukkan pil Energy Booster ke dalam mulutnya.

Dia telah merencanakan pertempuran ini sejak lama.

Ilmu kekuatan tenaga dalamnya sudah mencapai tahap ke empat. Dan kekuatannya ini sudah cukup untuk mengalahkan Ryan dengan sendirian.

Sekarang, setelah dia menelan pil Energy Booster ini, maka kekuatannya pun menjadi berlipat ganda. Dia sangat percaya diri dalam menghadapi ketiga belas orang pembunuh bayaran yang menyabet medali emas ini!

Kemudian ketiga belas orang pembunuh bayaran ini langsung menempati posisi paling menguntungkan ketika masuk ke dalam ruangan.

Sebagai seorang pembunuh, metode yang terbaik adalah menyerang secara diam–diam.

Dalam ruang sekecil itu, hanya ada tiga belas orang pembunuh bayaran yang akan disuruh membunuh satu orang saja jadi mereka bahwa hal ini sama seperti membunuh semut saja. Sama sekali bukan hal yang sulit!

Reva menoleh dan melirik kepada ketiga belas orang itu lalu dia langsung menggeram dengan suara kecil setelah itu langsung menerjang ke arah mereka lebih dulu.

Dari luar ruangan, semua orang hanya bisa mendengar suara pertempuran dari dalam ruangan.

Sepuluh kepala keluarga itu menggosok–gosok tangan mereka dengan penuh antusias. Menurut mereka, bagaimanapun juga ketiga belas orang pembunuh bayaran itu pasti tidak akan sulit membunuh Reva, kan?

Waktu itu ketika para anggota dari kesepuluh keluarga terpandang tersebut mengejar Reva dan hendak membunuhnya, mereka sudah tahu dengan jelas seberapa hebat kekuatan Reva.

Tentu saja, semua orang tidak tahu bahwa Reva telah meminum pil Sembilan Api Matahari lagi sehingga kekuatannya pun sudah meningkat secara drastis.

Apalagi ditambah dengan pil Energy Booster yang bisa meningkatkan kekuatannya beberapa kali lipat dalam waktu singkat.

Sang pangeran dan yang lainnya merasa sangat gugup. Dia melangkah mundur dengan tenang dan berkata dengan suara kecil, “Sialan, kalau sampai nantinya ada sesuatu yang tak beres, kalian segera membawa orang untuk menyerbu masuk!”

Salah seorang lelaki tua itu berkata dengan cemas, “Pangeran, ini… ini melanggar aturan…”

“Mereka sudah sepakat untuk berduel, kalau kita ikut campur…”

Sang pangeran langsung memelototinya: “Diam!”

“Aku sama sekali tidak peduli itu melanggar aturan atau tidak!”

“Yang di dalam itu saudaraku. Kalau nantinya dia tidak mampu keluar dari sana maka aku akan menghancurkan kesepuluh keluarga terpandang di Yama ini hari ini!”

Kesepuluh kepala keluarga yang ada di dekatnya semuanya mendengar ucapan sang pangeran tetapi tidak ada seorang pun yang berani mengatakan apa – apa.

Apa boleh buat, tidak ada seorang pun dari mereka yang tahu bagaimana kekuatan sang

pangeran.

Siapa yang berani menyinggung Laba – Laba Beracun yang hampir bisa dikatakan seperti psycho

itu?

Namun Jeremy juga mengedipkan matanya kepada orang di sebelahnya secara diam diam.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat