Bab 726 – A Turning Point in Menantu Dewa Obat by Free novel
In this chapter of Menantu Dewa Obat, Free novel introduces major changes to the story. Bab 726 shifts the narrative tone, revealing secrets, advancing character arcs, and increasing stakes within the Romance genre.
Bab 726
Reva tampak dingin dan tidak berbicara.
Tiger langsung memaki: “Dasar nenek tua tidak tahu diri, apa kau benar–benar tidak tahu malu?”
“Kau punya hak apa meminta kak Reva untuk menyelamatkannya?”
“Apa kau tahu apa yang telah dilakukan oleh putri dan menantumu itu?”
Dengan suara bergetar Alina berkata, “Aku tahu, aku tahu mereka memang merasa sedikit tidak sedang dengan Reva. Dan.. dan mereka juga pasti sudah melakukan sesuatu yang merugikan Reva.”
“Tetapi, tetapi… kan tidak perlu ditebus dengan kematian juga…”
“Dalam keluarga mana mungkin tidak ada keributan dan pertengkaran tetapi bagaimanapun juga mereka adalah saudara dan keluarga kita sendiri!”
Dengan marah Tiger berkata, “Dasar jahanam!”
“Memang benar dalam keluarga itu kadang ada keributan dan pertengkaran.”
“Tetapi kedua bajingan ini yang menaburkan racun di makanan kak Reva sehingga menyebabkan dia mengalami kecelakaan mobil. Mereka hanya ingin membunuh kak Reva. Apa ini masih disebut keributan dan pertengkaran? Dasar jahanam!”
Axel dan Alina tercengang. Mereka tidak tahu ada hal seperti itu.
Dengan panik Axel berkata, “Lord Tiger, apa… apa kau sedang bercanda?”
“Bagaimana mungkin Hiro dan Hana bisa melakukan hal seperti itu?”
“Mereka sangat baik hati…”
Tiger langsung meraung: “Setan!! Baik hati palamu!”
“Mereka melakukannya atau tidak, kau bisa tanyakan kepada orang yang bernama Alfa Rodriguez itu. Atau kau tanyakan saja pada orang–orang tua yang tak tahu diri ini.”
“Obat itu diberikan oleh Alfa kepada mereka sendiri!”
Axel menoleh ke Peter dan yang lainnya.
Orang–orang ini langsung merasa tidak enak hati. Peter segera berkata, “Ini… ini tidak ada hubungannya denganku yah!”
“Semua ini rencana dari keluarga Rodriguez, si Alfa itu.”
“Dia bilang kalau Hiro dan Hana bersedia melakukan sesuatu untuknya, dia berjanji akan memberikan mereka uang dan perusahaan.”
“Sedangkan kami sama sekali tidak mengatakan apa – apa!”
Kali ini, mereka bisa langsung mengkonfirmasikan masalahnya dengan mereka.
Axel dan Alina merasa hampir pingsan. Akhirnya mereka mengerti mengapa Reva dan Tiger sangat marah sekarang.
Apa yang dilakukan oleh Hiro dan Hana ini memang benar–benar sudah kelewatan!
Sementara Axel, wajahnya tampak pucat pasi dan akhirnya dia juga ikut berlutut.
Apa boleh buat. Ini adalah putrinya sendiri, dia tidak mungkin tidak berusaha menolongnya! Ekspresi Reva masih sedingin air. Dia mengibaskan tangannya. “Tiger, antar mereka ke rumah sebelah.”
Tiger langsung menginstruksikan anak buahnya. Lalu mereka langsung menyeret Axel dan Alina. Dan sekarang hanya tersisa keluarga Rodriguez beserta Peter dan yang lainnya.
Kerusuhan dari keluarga Rodriguez ini juga sudah waktunya diselesaikan.
Tampak ada beberapa noda darah di wajah Alfa. Ekspresinya memucat. Sambil menggertakkan giginya dia berkata, “Apapun yang terjadi, ini adalah masalah keluargaku sendiri!”
“Tiger, apa kau benar–benar mengira bahwa aku bisa dengan mudah ditindas?” “Biar aku beritahu, bagaimanapun juga aku masih merupakan anggota dari keluarga Rodriguez!” “Kepala keluarga dari keluarga Rodriguez ini masih merupakan kakak sepupuku!”
“Kau sudah berani datang kerumahku untuk mencari gara mengira bahwa keluarga besar Rodriguez kami sudah tidak ada lagi?”
gara. Apa kau benar–benar
Peter dan yang lainnya juga menghela nafas lega. Kalau ada dukungan dari keluarga besar Rodriguez, mereka juga tidak perlu merasa khawatir lagi.
“Tiger, kau sudah melewati batas atas apa yang terjadi pada hari ini!”
“Hmm, apa kau kira kau benar–benar bisa melanggar hukum dengan seenaknya hanya karena kau dikenal sebagai Lord Tiger dari jalan Selatan? Apa kau tahu kalau aset keluarga kami ini dijumlahkan setidaknya bernilai ratusan milyar.”
“Orang biadab seperti kalian yang tahunya hanya bertarung dan membunuh bisa kami bunuh dengan sedikit sentilan jari saja. Kau punya hak apa bertarung dengan kami?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat