Summary of Bab 744 from Menantu Dewa Obat
Bab 744 marks a crucial moment in Free novel’s Romance novel, Menantu Dewa Obat. This chapter blends tension, emotion, and plot progression to deliver a memorable reading experience — one that keeps readers eagerly turning the page.
Bab 744
Saat Axel mengucapkan kata – kata ini, ekspresinya sangat bangga.
Karena sedari tadi Spencer selalu meremehkan dan menghina mereka. Dia selalu merasa bahwa Axel adalah sampah yang sudah diterlantarkan oleh keluarganya.
Dan pada acara makan ini, dari awal hingga akhir, keluarga Sumarno selalu mengelu kehebatan negara asing dengan segala penghinaannya terhadap mereka.
Hati Axel sudah penuh dengan api emosi sejak tadi tetapi tidak menemukan kesempatan yang tepat untuk melampiaskannya.
Sekarang, setelah Anya datang.
Meski Anya tidak berbicara sepatah katapun kepadanya namun itu juga membuat Axel merasa lebih baik bahkan nada suaranya pun terasa lebih kuat.
1
(16
REHE
AV 1044H
16
́Spencer membelalakkan matanya dan berkata dengan cemas: “Apa… apa yang barusan kau
katakan itu?”
404+
方師,兼
RI
#1:
E
出版
ALERERHUNTER
“Dia… dia itu Anya Smith? CEO Smith?”
“Kau… kau tidak sedang bercanda, kan?”
Axel mendengus dingin, “Apa aku terlihat sedang bercanda?”
“Semua orang di kota Carson juga tahu bahwa PT Smith didirikan oleh CEO Anya Smith sehingga baru bisa berkembang hingga menjadi seperti ini sekarang.”
Spencer menghela nafas lega dan wajahnya tampak sangat ketakutan.
Kali ini misi mereka datang ke Jakarta memang untuk membahas proyek kerjasama dengan PT Smith.
5 mutiara
Proyek kerjasama ini tidak hanya menentukan posisi Spencer di kemudian hari tetapi juga menentukan perkembangan PT Peaceful untuk kedepannya.
– elukan
Dapat dikatakan bahwa jika proyek kerjasama ini tidak berhasil dinegosiasikan maka PT Peaceful pasti akan bangkrut kedepannya.
Proyek kerjasama ini sepenuhnya merupakan penentuan hidup dan matinya PT Peaceful.
Begitu teringat dengan sikapnya barusan membuat Spencer merasa ingin mati saja.
Kalau Anya memutuskan kerjasamanya dengan PT Peaceful hanya karena hal ini bukankah nasibnya akan habis?
KILLING AMPHITTACIFONTEINAS
Dengan perlahan Hana berkata, “Mengapa tidak mungkin?”
“Hemm si Anya ini sepanjang hari bisanya hanya mendekati Reva saja.”
“Kalau kakakku bercerai dari Reva, si Anya ini bisa jadi akan langsung menyergap Reva!”
Ucapan Hana ini sebenarnya hendak memanasi hubungan Reva dengan Nara.
Namun, yang terdengar di telinga Anissa malah berbeda.
Keempat orang dari keluarga Anissa itu saling menatap dengan terkejut dan tampak keheranan di wajah mereka.
Arghita kay Dagang
Apalagi Spencer dan Jayden yang bahkan merasa lebih cemburu.
Atas dasar apa?
ST
194
USTAD
Bagaimana mungkin CEO cantik seperti dia bisa tertarik kepada Reva yang tak berguna itu?
Apalagi kalau dilihat dari penampilannya, apa dia benar–benar berencana untuk menggaet Reva?
Apa hebatnya si Reva ini?
Vivi sudah tidak sabar lagi dan berkata: “Memangnya dia tidak tahu kalau Reva itu menantu sampah?”
“Apa kau tidak mengingatkannya?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat