The Menantu Dewa Obat story is currently published to Bab 796 and has received very positive reviews from readers, most of whom have been / are reading this story highly appreciated! Even I'm really a fan of Internet, so I'm looking forward to Bab 796. Wait forever to have. @@ Please read Bab 796 Menantu Dewa Obat by author Internet here.
Bab 796
Setelah ketiga orang anggota keluarga Sumarno itu diantar keluar kemudian beberapa orang ini juga duduk di sofa dengan tak berdaya.
Keluarga ini benar-benar sangat sulit untuk dihadapi,
Alina masih mengoceh: “Nara, kau harus secepatnya mengumpulkan uang ini.”
“Jangan sampai terjadi apa-apa dengan adik sepupumu itu.”
“Tante ketigamu…..”
Nara kesal: “Kau jangan katakan itu lagi!”
“Aku sudah berjanji untuk membantunya mengumpulkan uang, apa itu masih belum cukup?”
Nara langsung menarik Reva ke atas.
Axel langsung menggebrak meja dan berkata dengan marah, “Buat masalah terus saja, buat masalah terus saja!”
“Cepat atau lambat keluarga ini pasti akan dibuat bangkrut oleh kau!”
Axel juga masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.
Alina berdiri di ruang tamu dengan airmata berlinang di wajahnya. Lalu dengan marah berkata, “Mengapa kalian semua begitu tidak tahu berterimakasih?”
“Kalau bukan karena tante ketiga kalian…”
Tidak ada orang yang mempedulikannya. Masalah malam ini telah membuat seluruh keluarga kelelahan.
Keesokan harinya, pengacara Finner langsung pergi untuk menyelesaikan masalah ini.
Di firma hukum Shim Group, pengacara Finner adalah salah satu pengacara yang paling cakap dan jaringan koneksinya juga paling luas.
Setelah berkutat selama seharian akhirnya dia menyelesaikan tugasnya.
Namun, biaya kompensasi ini tidak murah. Biayanya itu 1.6 juta dolar.
Malamnya, keluarga Sumarno berkumpul di rumah keluarga Shu dan pengacara Finner menjelaskan kembali situasinya kepada mereka.
Anissa terkejut ketika mendengar jumlah biayanya, “Satu juta enam ratus?”
“Kenapa dia tidak pergi merampok saja?”
“Orangnya juga tidak mati, kenapa mereka meminta begitu banyak uang kompensasinya?”
“Pengacara Finner, apa… apa kau ingin menilep uang kami?”
Pengacara Finner mengerutkan keningnya lalu dengan sungguh-sungguh berkata, “Nyonya Sumarno, kalau menurutmu aku masih kurang cakap dalam menangani masalah ini maka kau dapat mencari pengacara lain yang lebih cakap.”
“Aku mau menangani masalah ini karena tuan Lee.”
“Kalau tidak, aku juga tidak akan pernah mau melakukan hal ilegal seperti ini!”
Anissa berkata dengan marah: “Bagaimana hal seperti ini bisa dikatakan ilegal?”
“Ini hanya masalah sepele saja. Kau tidak perlu membesar-besarkan masalahnya demi untuk menunjukkan usahamu.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat