Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 800

Summary for Bab 800: Menantu Dewa Obat

Summary of Bab 800 from Menantu Dewa Obat

Bab 800 marks a crucial moment in Free novel’s Romance novel, Menantu Dewa Obat. This chapter blends tension, emotion, and plot progression to deliver a memorable reading experience — one that keeps readers eagerly turning the page.

Bab 800

Keesokan harinya Spencer menghubungi pengacara dari luar kota dan memintanya datang ke kota Carson untuk menangani masalah tersebut.

Anissa merasa sangat bangga dengan berita itu. Dia pergi ke rumah keluarga Shu untuk mengatakannya lagi.

“Hmm, si Finner itu benar-benar sangat berbahaya!”

“Karena tidak bisa menipu uang dari kita lalu dia sengaja bersekongkol dengan orang lain di belakang kita.”

“Masih menyuruh pengacara di kota Carson untuk tidak menangani kasus ini?”

“Hehh, dia kira siapa dirinya? Memangnya dia bisa mengendalikan semua orang di dunia ini?”

“Sekarang bukankah suami aku bisa mencari pengacara dari luar kota?!”

Vivi langsung menatap Nara: “Kak, kita sudah sepakat yang tadi malam.”

“Nantinya tidak peduli berapapun banyaknya biaya yang berhasil di negosiasikan, kau tetap harus memberikan 1.6juta dolar!”

“Kau tidak boleh berubah lagi yah!”

“Jangan sampai nantinya begitu kau melihat bahwa biayanya tidak sebanyak itu lalu kau tidak mau memberikan uang sebanyak itu lagi? Hmm, kalau sudah begitu kan jadi tidak enak!”

Dengan tidak sabar Nara berkata, “Tenang saja, aku tidak akan berubah!”

“Meski kau tidak membutuhkan sepeser uang pun untuk menyelesaikan masalah ini juga aku tetap akan memberimu 1.6 juta dolar!”

Vivi langsung gembira sekali.

Menurutnya, masalah ini hanyalah masalah sepele yang paling paling hanya perlu beberapa ratus ribu saja untuk menyelesaikannya.

Kalau benar seperti itu maka artinya masih akan tersisa 1,3 atau 1,4 jutaan uangnya.

Pada saat itu dia masih bisa membeli mobil Porsche Trot.

Vivi tenggelam dalam fantasinya sendiri.

Hana mendengus dingin: “Vivi, kau juga jangan lupa.”

“Tidak peduli berapa banyak pun jumlah biaya kompensasi yang berhasil kalian negosiasikan, keluarga kami hanya akan memberikan 1.6 juta dolar!”

“Meski akhirnya kalian mendapatkan harga 1.610.000 sekalipun, keluarga aku juga tidak akan keluar sepeserpun lagi, apa kau paham?”

Vivi mendengus dingin, “Tenang saja!”

“Waktu kami berada di luar negeri, kami paling mementingkan dan teguh terhadap janji kami sendiri.”

“Kalau sudah bilang berapa yah berapa, kalian tidak bisa berubah-ubah lagi!”

Hana langsung mengangguk: “Tenang saja, kami pasti tidak akan berubah.”

Dia langsung bergidik ketika mendengar seseorang masuk.

Saat melihat bahwa yang masuk ada Reva akhirnya dia menghela nafas lega tetapi dia tetap meringkuk di sudut dan tidak berani menghampiri.

Reva tersenyum: “Jangan takut.”

“Tidak akan ada orang yang menyakitimu di sini.”

“Bagaimana, apa kau cocok dengan makanannya?”

Si pasien menundukkan kepalanya dan tidak berbicara. Setelah beberapa lama, dia baru menganggukan kepalanya sebagai jawabannya.

Reva melihat ke sekeliling dan berkata, “Apa ada sesuatu yang lain yang kau butuhkan?”

“Disana ada TV. Kau bisa menyalakannya dan menontonnya sendiri.”

“Dan juga, apa kau ingin mengganti pakaianmu?”

“Aku akan membantumu membelikan beberapa setel pakaian baru!”

Si pasien tetap diam dan kali ini idia menggelengkan kepalanya.

Dapat dilihat bahwa sebenarnya dia cukup berterima kasih kepada Reva.

Tetapi, kehidupannya sebagai pengemis selama bertahun-tahun telah membuatnya merasa takut pada segalanya. Dia tidak berani membuat Reva menghasbikan uang untuknya.

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat