Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 801

Read Menantu Dewa Obat Bab 801 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 801. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 801

Reva menghela nafas lalu dia berjalan menghampiri si pasien dan menatapnya dengan cermat.

Si pasien menundukkan kepalanya dan meringkuk dengan tangan dan kakinya ada di balik pakaiannya seolah

– olah takut ada orang yang akan melihat bisul di tubuhnya.

Reva berkata dengan lembut: “Jangan khawatir dengan itu.”

“Ini bukan penyakit.”

“Tidak lama lagi, kau akan terlahir kembali seperti baru keluar dari kepompong!”

“Semua ini tidak akan ada lagi!”

Si pasien mengangkat kepalanya dan melirik Reva dengan tatapan heran di matanya.

“Be… benarkah?”

Suaranya terdengar serak dan kaku seolah-olah sudah lama dia tidak berbicara.

Reva terkekeh: “Aku tidak akan bohong kepadamu.”

“Sepertinya kau adalah orang yang paling beruntung di dunia ini.”

“Suatu hari, kau akan mengerti bahwa penderitaan yang kau alami sekarang adalah demi kejayaanmu di masa depan!”

Si pasien terdiam sejenak lalu mendesah: “Terima kasih…”

Dia tidak mengatakan apa

apa lagi namun bisa mengucapkan dua kalimat ini saja sudah sangat bagus.

Reva menemaninya sebentar lalu bangkit dan pergi.

Setelah kembali ke villanya, Reva memberikan sebungkus ramuan obat lagi kepada pelayannya.

Sebenarnya ramuan ini diresepkan oleh Reva sendiri.

Ramuan ini akan ditambahkan ke dalam makanan pasien untuk dimakan olehnya.

Tentu saja ramuan obat ini bukan untuk mengobati penyakitnya melainkan untuk membantu memulihkan kesehatan tubuhnya.

Saat ini, si pasien sangat membutuhkan nutrisi untuk kesehatannya.

Setelah mengatur semuanya dengan baik lalu Reva meninggalkan villa dan pergi ke rumah sakit untuk melanjutkan kesibukannya.

Pada saat ini, di sebuah hutan yang lebat di pinggiran kota Carson tampak ada beberapa pria berbaju hitam yang sedang berkumpul.

Pria yang memimpin itu bertanya, “Bagaimana? Apa kalian menemukan sesuatu?”

Yang lainnya menggelengkan kepalanya dengan bersamaan.

Pria yang memimpin ini mengerutkan keningnya: “Aneh sekali!”

“Scharusnya dia ada di kota ini. Kita semua bisa merasakannya.”

“Tetapi kenapa dia tidak bisa ditemukan?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat