Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 803

About Menantu Dewa Obat - Bab 803

Menantu Dewa Obat is the best current series by the author Internet. The Bab 803 content below will immerse us in a world of love and hatred, where characters use every trick to achieve their goals without concern for the other half—only to regret it later. Please read chapter Bab 803 and stay updated with the next chapters of this series at nisfree.com.

Bab 803

Alina langsung panik: “Nara, bagai.. bagaimana kau bisa bersikap seperti ini?”

“Sekarang bukan masalah uangnya tetapi yang paling penting adalah sepupumu. Dia tidak boleh masuk

penjara.”

“Dia adalah siswa berbakat yang baru saja pulang dari luar negeri. Kalau dia masuk penjara maka…. habis sudah masa depannya!”

Hana tertawa: “Ma, apa kau sedang bercanda?”

“Mengapa yang aku dengar malahan Jayden tidak kuliah di luar negeri!”

“Siswa berbakat? Siswa berbakat lulusan SMA?”

“Hahaha, pertama kalinya aku dengar siswa berbakat lulusan SMA!”

Wajah Alina memerah dan dia terdiam untuk beberapa saat.

Anissa menghela nafas dan berkata, “Haih~ sebenarnya waktu di sekolah nilai Jayden tidak buruk.”

“Hanya saja dia melakukan kesalahan pada saat ujian akhir sehingga dia tidak kuliah.”

“Anak ini sangat cerdas!”

Alina mengangguk angguk. “Ya, aku bisa melihatnya.”

“Apapun yang terjadi, Jayden adalah sepupumu.”

“Nara, kau harus bantu memikirkan caranya!”

Dengan marah Nara berkata, “Apa yang bisa aku lakukan?”

“Ma, kau katakan padaku, apa yang bisa aku lakukan?”

“Mengeluarkan 3 juta dolar?”

“Apa kau sakit?”

“Semalam 1.6 juta saja kalian memaki orang hingga orangnya pergi dan sekarang biayanya malah bertambah menjadi 3 juta dolar!”

“Apa dikira uang keluargaku jatuh dari langit? 1.6 juta tidak mau tetapi malah mau memberi mereka 3 juta

dolar?”

Anissa tersipu: “Nara, aku tahu kau merasa kesal.”

“Tetapi, kami… kami benar-benar tidak menyangka pria yang tertabrak itu akan menaikkan harga biaya pengobatannya!”

Nara menggerakkan giginya dan berkata, “Kalian selalu saja mengatakan tidak menyangka, tidak

menyangkal”

“Kau tidak menyangka putramu akan mengemudi dengan tanpa SIM. Kau tidak menyangka putramu akan pergi untuk balapan mobil dan kau tidakk menyangka bahwa putramu akan memukuli orang!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat