Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 899

Update Bab 899 of Menantu Dewa Obat

Announcement Menantu Dewa Obat has updated Bab 899 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, in simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Internet in Bab 899 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 899 Menantu Dewa Obat series here. Search keys: Menantu Dewa Obat Bab 899

Bab 899

Alina kembali ke kamarnya lalu segera menelepon Vivi dan memberitahunya bahwa ini adalah jenis penipuan dan menyuruhnya untuk tidak mentransferkan uang itu kepada Peter.

Dengan tidak sabar Vivi berkata, “Tante kedua, uangnya sudah ditransferkan kepada suamiku.”

“Selain itu, kau tahu darimana kalau ini adalah penipuan?”

“Kesempatan ini hanya ada sekali dalam seumur hidupmu. Aku juga berniat baik dengan memberikan kesempatan ini kepadamu untuk berinvestasi.”

“Ada berapa banyak orang di luar sana yang ingin berinvestasi tetapi mereka tidak punya kesempatan itu!”

Dengan cemas Alina berkata, “Tetapi, Reva bilang ini penipuan…”

Vivi langsung marah: “Reva, si manusia sampah itu tahu apa?”

“Dia hanya seorang pengecut yang hanya bisa mengandalkan istrinya untuk hidup. Memangnya dia ngerti dengan situasi di luar sana?”

“Apa dia tahu bagaimana cara menghasilkan uang di luar sana?”

“Atas dasar apa dia menyebut suamiku sebagai penipu?”

“Apa dia punya bukti?”

Alina terpaku sejenak: “Vivi, aku mengerti niat hatimu.”

“Tetapi, kau masih muda. Kau tidak tahu bagaimana isi hati orang.”

“Peter ini, kalau dia benar–benar adalah seorang penipu maka sepuluh juta dolar ini pasti akan ditelannya mentah mentah.”

Dengan marah Vivi berkata, “Tante kedua, kau tetap masih tidak percaya kepadaku, kan?”

“Oke, biar aku beritahukan kepadamu sekali lagi.”

“Hari ini saat aku meminta kau untuk meminjamkan uangnya kepadaku, aku sudah menyuruhmu untuk menuliskan surat hutangnya tetapi kau sendiri yang tidak mau!”

“Biar aku beritahukan kepadamu, meskipun suami aku benar–benar adalah seorang penipu, kalian juga tetap masih bisa mendapatkan uangnya kembali. Aku tidak pernah ingkar janji. Apa kau sudah bisa tenang sekarang?”

“Benar–benar deh, kau ini tante kedua aku. Aku hanya ingin memintamu membantu aku sedikit saja tetapi kau malah terus merasa ragu dan hendak menolaknya!”

“Dulu ketika mama aku membantumu, apa dia pernah menolakmu?”

Alina terpaku sejenak. Dia terdiam lama lalu dengan suara rendah berkata, “Vivi, maksud tante kedua bukan seperti itu.”

“Aku hanya takut kau tertipu…”

Vivi: “Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat