Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 917. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.
Menantu Dewa Obat Chapter 917
Spencer tercengang, “Kalau.. kalau begitu bagaimana cara kami menghubungi dokter Akio?”
Dokter mengibaskan tangannya dengan tidak sabar, “Mana aku tahu?”
“Bukannya barusan aku sudah bilang dengan jelas, pada dasarnya dokter Akio tidak melakukan kunjungan rawat jalan.”
“Kalau kau mau, lebih baik kau hubungi dokter Tanaka saja.”
“Dokter Tanaka lebih mudah dicari karena semua orang di apotek Fortune dapat menghubunginya!”
Wajah Spencer langsung memucat. Tentu saja dia tahu bahwa orang–orang dari apotek Fortune dapat menghubungi dokter Tanaka.
Tetapi masalahnya dia tidak dapat mencari dokter Tanaka.
Karena gara–gara masalah waktu itu berakhir dengan tidak baik, jadi bagaimana mungkin dia bisa pergi mencari dokter Tanaka sekarang?
“Oke, kalau begitu aku masuk dulu untuk mengamati kondisi pasien.”
“Kalian pikirkan dulu baik–baik setelah itu beritahu aku keputusannya. Kondisi pasien sedang tidak terlalu baik!”
Setelah dokter selesai berbicara lalu dia masuk ke ruang operasi.
Wajah Spencer dan yang lainnya tampak memucat dan mereka semua terdiam.
“Bagaimana kalau aku… aku hubungi teman–temanku dulu, siapa tahu saja ada dari mereka yang bisa meminta tolong kepada dokter Akio?”
Ujar Vivi dengan suara kecil.
Spencer langsung mengangguk. “Ya, kita hubungi dulu orang–orang di sekitar kita. Siapa tahu saja ada orang yang punya koneksi dengannya.”
“Ngomong–ngomong, aku juga akan sekalian menghubungi Lucy. Dia sudah lama tinggal di kota Carson jadi seharusnya dia pasti punya solusi.”
Anissa berkata dengan cemas, “Kalau… kalau begitu cepatlah!”
“Jayden sudah hampir tak mampu bertahan lagi…”
Vivi dan Spencer segera berjalan ke samping untuk menelepon.
Sepuluh menit kemudian, keduanya berjalan kembali dengan ekspresi sedih.
“Bagaimana?”
“Apa bisa menemukan dokter Akio?“.
Tanya Anissa dengan cemas.
Spencer menatap Vivi lalu Vivi menghela nafas, “Ma, aku khawatir itu tidak mungkin!”
“Dokter Akio ini sudah lama tidak kelihatan.”
“Bisa dibilang sekarang dia adalah orang dari PT Silver Mont, dan merupakan dokter keluarga dari keluarga Brad Mont. Biasanya dia hanya akan berada di dalam perusahaan Brad Mont dan jarang keluar.”
“Jangankan kita, bahkan teman–temanku yang merupakan anak–anak dari keluarga kaya dan para orang tua mereka pun tidak punya kualifikasi yang cukup untuk bertemu dengan dokter Akiol”
Spencer menghela nafas, “Aku sudah tanya kepada Lucy. Apa yang dia katakan sama seperti apa yang dikatakan Vivi.”
“Lucy bilang dia akan meminta bantuan kepada salah satu temannya tetapi kemungkinan itu tidak terlalu
“Lucy saja tidak bisa menghubungi dokter Akio. Aku… aku benar–benar tak berdaya…”
Mata Anissa langsung menjadi gelap lagi dan dia pingsan.
Dengan cepat Vivi menopangnya dan membantunya untuk berdiri.
Akhirnya Anissa tersadar kembali dan langsung menangis, “Anakku..”
“Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Jayden, aku… aku juga tidak mau hidup lagi…”
Lalu dengan suara kecil Vivi berkata, “Ma, bagaimana kalau kalau diamputasi saja? Setidaknya Jayden masih tetap hidup…”
Spencer langsung menampar wajahnya, “Amputasi?”
“Kalau diamputasi maka adikmu harus duduk di kursi roda untuk seumur hidupnya, apa… apa kau tega?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat