Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 926

Read the hottest Menantu Dewa Obat Bab 926 story of 2020.

The Menantu Dewa Obat story is currently published to Bab 926 and has received very positive reviews from readers, most of whom have been / are reading this story highly appreciated! Even I'm really a fan of Internet, so I'm looking forward to Bab 926. Wait forever to have. @@ Please read Bab 926 Menantu Dewa Obat by author Internet here.

Bab 926

Alina terperanjat. Dia tidak pernah menyangka bahwa adiknya sendiri akan menuduhnya hingga seperti itu.

Axel langsung meraung. “Alina, dasar idiot kau!”

“Sudah berapa kali aku bilang, jangan pernah berhubungan lagi dengan keluarga ini!”

“Kau tidak hanya mengabaikan ucapanku tetapi diam-diam kau malah masih memberikan begitu banyak uang kepada mereka dengan tanpa sepengetahuan aku!”

“Sekarang setelah terjadi hal seperti ini, mereka jadi datang merusuh ke sini. Coba kau katakan, apa yang harus dilakukan?”

Dengan cemas Alina berkata, “Aku… aku tidak memberi mereka uang yang begitu banyak.”

“Pada saat itu mereka meminjam uang ini untuk diinvestasi.”

“Vivi ditipu oleh pacarnya sehingga aku pikir uangnya sudah tidak ada lagi. Aku aku tidak tahu kalau mereka masih menyimpan sejumlah uang!”

“Aku… aku juga korban!”

Anissa menatap Vivi yang langsung berkata, “Tante kedua, kau jangan bicara sembarangan.”

“Jelas jelas uang ini kau berikan kepada kami dan menyuruh kami untuk membelanjakannya. Investasi apa? Ditipu apanya? Aku sama sekali tidak tahu apa yang kau bicarakan!”

Alina terperanjat. Dia tidak menyangka bahwa Vivi akan membalikkan kenyataannya dengan tanpa rasa malu.

“Vivi, ba… bagaimana kau bisa berkata seperti itu?”

“Jelas-jelas pada saat itu kau yang meminjam uangnya dariku. Kau kau bilang ingin melakukan investasi, apa kau sudah lupa?”

“Vivi, kau harus mengatakan yang sebenarnya, kau tidak boleh bohong”

Ujar Alina dengan cemas.

Vivi menatapnya dengan tatapan penuh penghinaan, “Tante kedua, aku tidak bohong.”

“Uang ini memang kau berikan sendiri kepada kami untuk membeli sesuatu.”

“Investasi apa? Pinjam uang apa? aku sama sekali tidak tahu.”

“Oh ya, ngomong-ngomong, kalau kau bilang kami meminjam uang darimu, apa kau punya surat perjanjian hutangnya?”

Alina: “Aku aku..”

Pada waktu itu, Vivi memang telah menulis surat perjanjian hutangnya tetapi Alina tidak memintanya.

Dia pikir mereka adalah keponakannya. Jadi bagaimana mungkin mereka akan menipunya?

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat