Bab 932
Alina tampak tidak senang namun dia tetap saja bertanya, “Berapa biaya kompensasinya?”
Anissa: “Lima….. lima juta!”
Mata Alina membelalak dengan lebar, “Apa?“.
“Lima juta?”
“Kau….. kau ingin aku membayar lima juta?”
Anissa menundukkan kepalanya lalu menjawab dengan suara kecil, “Itu… itu lima juta untuk satu orang…”
Alina tercengang, “Lima juta untuk satu orang? Yang meninggal ada empat orang, itu… itu berarti 20 juta dolar?!”
“Apa… apa yang kau bicarakan?”
“Darimana aku bisa mendapatkan 20 juta untukmu!”
Setelah beberapa saat Anissa menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara kecil, “Kak, mungkin… mungkin akan membutuhkan 23 juta…”
“Masih ada pasien terluka lainnya yang harus diberi kompensasi…”
–
Mendengar ini Alina hampir muntah darah. Ucapan macam apa yang dikatakan orang – orang ini?
Bersamaan dengan ini, mau tak mau dia mulai memperhatikan kembali adiknya yang sedang berada di hadapannya ini.
Gadis kecil yang sederhana dan antusias dalam ingatannya itu sudah tidak ada lagi. Sekarang sudah digantikan dengan wanita yang sombong dan egois.
Alina menghela nafas. Memang benar, semua orang berubah.
Dia mengibaskan tangannya dan berkata, “Maaf, aku tidak punya uang!”
Anissa langsung panik, “Kakak kedua, ru…rumahmu saja harganya sudah puluhan juta!”
“Aset perusahaanmu juga puluhan milyar lebih.”
“Dan perusahaan bahan obat serta apotek itu juga atas namamu sendiri.”
“Bahkan, area villa dan perusahaan konstruksi Reva itu juga katanya bernilai puluhan milyar. Bagaimana mungkin kau tak punya uang?”
“Aku hanya butuh 23 juta dolar, hanya 23 juta!”
“Kak, kau bantulah aku, tolong selamatkan Jayden!”
“Dia masih muda, dia tidak boleh masuk penjara!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat