Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 936

Update Bab 936 of Menantu Dewa Obat by Internet

With the author's famous Menantu Dewa Obat series, Internet captivates readers with every word. Dive into chapter Bab 936, where love anecdotes intertwine with plot twists and hidden demons. Will the next chapters of the Menantu Dewa Obat series be available today?
Key: Menantu Dewa Obat Bab 936

Bab 936

Nara merasa sangat kesal. “Tante, kata–katamu terlalu kasar!”

-Sekarang Reva adalah direktur departemen. Dia punya pasien yang harus ditangani jadi tentu saja dia harus menyelesaikan pekerjaannya dulu untuk memeriksa pasien!”

Rebecca langsung membeku: “Direktur departemen?”

“Apa kau sedang bercanda? Bukannya si Reva ini bahkan tidak lulus dari sekolah teknik?”

“Dengan levelnya itu, dia bisa menjadi direktur departemen apa?”

“Dokter hewan?”

Semua orang langsung tertawa lagi. Rebecca ini terkenal pedas mulutnya dan dia juga memaki dan menyindir dengan cara yang sama.

Begitu melihat hal ini, dengan cepat Alina menengahi, “Aduh, sudah, sudah, karena orangnya sudah lengkap, ayo mari kita mulai pesan makanannya!”

“Nara, Reva, kalian cepat duduk.”

“Jarang jarang kakek ketiga datang kesini, jadi tolong jamu dia dengan baik malam ini!”

Pada saat ini Reva dan Nara baru duduk di kursinya.

Si pelayan menyerahkan buku menunya dan semua orang langsung tercengang saat melihatnya.

Harga makanan di buku menu ini sangat menyeramkan!

Pada saat ini. Vivi adalah orang pertama yang berseru, “Pesan 10 porsi nasi gorengnya dulu!”

Semua orang langsung terkejut. Jonathan menatapnya dan berkata, “Vivi, apa kau sudah gila?”

“Kenapa kau malah memesan nasi goreng di tempat ini?”

“Kau lihat semua lauk

Jauk ini, semuanya cukup enak.”

“Disini masih ada lobster Australia apa ini? Seekornya saja harganya tiga ribu lebih. Ini sangat sepadan!”

“Aibh, abalon jenis apa ini, mahal sekali? Aduhh, kalau dihitung hitung, satu orang hanya mendapatkan dua biji!”

“Wehh, ada daging sapi Kobe…”

Jonathan memesan makanannya sambil membaca buku menunya. Dia hanya memilih makanan yang paling

mahal.

Vivi langsung tersenyum: “Paman, kau pasti tidak tahu!”

“Nasi goreng disini dibuat oleh koki Elbert.”

“Biasanya satu porsi akan dijual dengan harga yang hampir mencapai 20.000 dolar!”

“Dan dia hanya membuat sepuluh porsi sehari. Kalau terlambat pesan maka tidak akan kebagian lagi!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat