Bab 937
Si pelayan tercengang. Dia belum pernah melihat orang memesan makanan dengan cara seperti itu.
“Tuan, hidangan kami sangat banyak.”
“Kalau semuanya disajikan, kalian juga tidak akan bisa menghabiskannya.”
“Kalau disajikan sepuluh porsi…”
Jonathan langsung mendelik kepadanya dan berkata, “Apa urusanmu?”
“Kalau tidak habis nanti aku bungkus dan bawa pulang saja. Memangnya kenapa?”
Rebecca langsung tersenyum: “Benar, kalau tidak habis nanti tinggal dibungkus dan bawa pulang saja!”
“Lagipula kan tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa. Ayo, mari, mari, sajikan semuanya untukku!”
Beberapa orang lainnya juga ikut tertawa.
Si pelayan tampak canggung. Dia belum pernah menghadapi situasi seperti itu sehingga tidak tahu bagaimana harus menghadapinya.
Dan pada saat ini, Reva berkata, “Paman, aku khawatir kita tidak bisa memesan dengan cara seperti ini.”
“Meskipun kartu member dengan level tertinggi bisa mengkonsumsi makanan secara gratis namun makanannya tidak bisa disia–siakan.”
“Makanan makanan ini juga tidak bisa dibungkus. Kalau makanan yang tidak habis sudah mencapai berat yang telah ditentukan maka kalian akan dikenakan biaya dua kali lipat dari biaya aslinya!”
Ini adalah aturan sementara yang sengaja Reva buat karena dia memahami karakter Jonathan dan Rebecca.
Kalau mereka benar–benar tahu bahwa semua ini gratis, mungkin mereka akan memindahkan semua yang ada di gedung Spoon & Stable.
Jonathan langsung tertegun, “Memangnya masih ada aturan seperti itu?”
“Aturan brengsek macam apa ini?”
Rebecca juga berkata dengan marah, “Benar itu!”
“Katanya gratis, seolah–olah sangat royal saja.”
“Tetapi pada akhirnya tetap saja ada aturan seperti itu, mau membodohi siapa?”
“Bos restoran ini sama sekali tidak royal!”
Nara langsung membuka mulutnya dan ingin membantah tetapi akhirnya dicegah oleh Reva.
Kalau bertengkar dengan dua orang ini hanya akan merugikan diri sendiri saja!
Dengan adanya aturan ini akhirnya Jonathan tidak berani macam–macam lagi.
Namun tetap saja dia mengambil buku menu dan memesan makanan dengan harga yang paling mahal.
Sedangkan mengenai sepuluh porsi nasi goreng itu, sudah tidak keburu lagi.
Karena Elbert si dewa dapur sudah kembali ke pulau Cyan.
Jonathan dan Rebecca lalu
Semeja hidangan itu diperemesan makanan makanan itu dengan seenaknya. Reva meliriknya sekilas.
Nara terdiam. Kalau mau minum kenapa tidak langsung mengatakannya saja? Untuk apa berpura – pura seperti itu?
Akhirnya si pelayan datang dengan membawa empat kati Cheval Blanc.
Beberapa anggota keluarga Swan langsung bergegas dan menatap Cheval Blanc itu untuk beberapa saat.
Dan pada akhirnya mereka baru menyadari bahwa Cheval Blanc ini pasti tidak murah!
Kemudian beberapa orang itu masing–masing mengambil satu botol kemudian memotret dan berselfie ria dengan Cheval Blanc itu dan mengunggahnya di sosmed mereka..
Setelah bersibuk ria untuk beberapa saat, akhirnya mereka membuka botol Cheval Blanc itu dan satu demi satu dari mereka mulai mabuk.
Sedangkan Vivi, dia menatap botol anggur yang masih tersisa disana.
Dengan jumlah anggota keluarga mereka yang hanya beberapa orang ini, mereka semua pasti tidak bisa menghabiskan empat kati ini sekaligus.
Nantinya kalau dia bisa mengambil beberapa botol saja, dia pasti bisa menjualnya dengan harga satu juta dolar. Ini adalah keuntungan yang sangat besar!
Dengan cepat, makanan makanan itu disajikan dan semua orang berebut untuk makan.
–
Mereka semua makan dengan penuh perasaan dan emosional. Makanan disini benar–benar sangat luar biasa. Mereka belum pernah makan makanan seenak itu dalam seumur hidup mereka.
Jonathan dan Rebecca bahkan lebih gila lagi mereka mengambil sayur dan lauknya terus dengan tanpa henti seolah–olah khawatir kalau mereka akan makan lebih sedikit daripada orang lain.
Sedangkan beberapa botol anggur itu, mereka juga buru–buru meminumnya.
Apalagi, satu teguk anggur itu nilainya puluhan ribu dolar, siapa yang rela kalau hanya minum sedikit saja?
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat