Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 942

Update Bab 942 of Menantu Dewa Obat

Announcement Menantu Dewa Obat has updated Bab 942 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, in simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Internet in Bab 942 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 942 Menantu Dewa Obat series here. Search keys: Menantu Dewa Obat Bab 942

Menantu Dewa Obat

Bab 942

Satu pertanyaannya itu langsung membuat Rebecca terdiam.

Setelah beberapa saat lalu dia berkata dengan suara kecil, “Keluarga kalian kan kaya, uang ini sama sekali tidak ada artinya bagi keluarga kalian!”

Reva: “Tante, kau tidak bisa berkata seperti itu!”

“Hubungan persaudaraan bukan diukur dengan uang.”

“Selain itu, karena keluarga kami kaya jadi kami menanggung porsi yang terbesar, 23 juta.”

“Sekarang, nilai satu juta yang kecil ini, kalau kau sama sekali tidak mau membantu, ini agak sedikit tidak adil, kan?”

“Pa, Ma, bagaimana menurut kalian?”

Axel dan Alina juga mengerti dengan maksud Reva sehingga keduanya langsung tertawa.

Dengan lantang Axel berkata, “Ucapan menantu aku sangat benar!”

“Kami akan menanggung 23 juta itu!”

“Sedangkan satu juta ini, aku serahkan kepada kalian!”

“Karena kita semua adalah saudara sendiri jadi kita harus memperlakukan mereka semua dengan adil!”

“Kalau kalian tidak mau mengumpulkan satu juta itu, aku juga tidak akan memberikan 23 juta itu!”

Alina ikut mengangguk – angguk, lalu menatap Rebecca dan yang lainnya dengan mencibir.

Dia tahu bahwa orang-

mereka tidak mau peduli.

orang ini terlalu pelit. Kalau orang lain yang mengeluarkan uangnya tentu saja

Tetapi, kalau mereka yang harus mengeluarkan uangnya, bagaimana mungkin mereka bisa setuju?

Mau tak mau semua orang itu menoleh dan melihat kepada kakek ketiga.

Kakek ketiga itu tampak malu karena saudara yang dimaksud tadi juga termasuk dengan dirinya.

Dia menarik nafas dalam–dalam lalu berkata, “Aduhh, Alina, ucapanmu ini tidak benar!”

“Keluargamu sangat kaya, 23 juta atau 24 juta itu tidak ada apa

“Tetapi satu juta ini merupakan uang yang banyak bagi kami.”

apanya bagi kalian!”

“Kalau kami benar–benar mengeluarkan satu juta ini lalu bagaimana cara kami membiayai keperluan kami sendiri dikemudian hari?”

“Bagaimana, kalau uang ini dikeluarkan oleh keluargamu dulu. Lagipula itu juga tidak terlalu mempengaruhi kehidupan kalian!”

Hampir saja Axel memaki dan mengutuknya. Ucapan macam apa itu?

Air muka semua orang langsung berubah. Masalah Rio saja belum terselesaikan dan sekarang muncul lagi satu orang yang hendak meminta 1 juta dolar. Apa yang harus mereka lakukan?

Matanya langsung tertuju kepada Nadine. Kemudian dengan dingin dia berkata, “Kau Nadine, kan?

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat