Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 957

Read Menantu Dewa Obat Bab 957 - The hottest series of the author Internet

In general, I really like the genre of stories like Menantu Dewa Obat stories, so I read the book extremely passionately. Now comes Bab 957 with many exciting details. I can't stop reading! Read the Menantu Dewa Obat Bab 957 story today. ^^

Menantu Dewa Obat

Bab 957

Semua orang dibuat terkejut lagi. Dan bersamaan dengan itu mereka semua langsung terbakar nafsu, siapa yang tidak ingin mendapatkan kesempatan seperti itu.

Leo merasa sangat bangga sekali saat melihat ekspresi semua orang apalagi ketika melihat mata Nara yang membelalak dengan lebar dan hanya bisa terdiam.

Dia tertawa dengan arogan, “Biar aku kasih tahu kepada kalian semua, bagi orang–orang hebat seperti mereka ini, mencari uang adalah hal yang sangat mudah!”

“Aku selalu bekerjasama dengan tuan Hiro atas proyek area villa ini.”

“Dalam proyek ini, aku sudah mendapatkan keuntungan hampir 80 milyar dolar.”

“Sedangkan tuan Hiro? Dia sudah mendapatkan miliaran dari proyek ini.”

“Apalagi kalau dilihat dari situasi dan rencananya, kemungkinan besar dia bisa mendapatkan sekitar sepuluh milyar lagi setelah proyek ini selesai!”

“Hehehe, sepuluh milyar loh. Nara, apa perusahaan farmasi Shu kalian bisa mencapai nilai pasar yang setinggi ini untuk seumur hidupmu?”

Nara menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apa–apa lagi. Dia sangat kesal.

Dia sudah menduga bahwa pasti ada yang salah dengan rekening Hiro tetapi dia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Hiro akan begitu berani.

Ferry menghela nafas dengan emosional, “Tuan Hiro ini benar–benar hebat!”

“Eh Leo, kapan kau akan memperkenalkan tuan Hiro kepadaku?”

Leo langsung tersenyum, “Bro Ferry, kalau kau ingin mengenal tuan Hiro itu sebenarnya sangat mudah!”

“Bos Hiro paling suka berteman dengan orang yang berbakat di bidang finansial seperti kau!”

“Oh yah, ngomong – ngomong, sepertinya tuan Hiro juga sedang berada di Sky Pavilion malam ini. Tadi aku lihat mobilnya sedang di parkir diluar.”

“Coba aku telepon dia, siapa tahu saja nanti ada kesempatan untuk minum atau makan bersamanya?”

Ferry langsung menganggukkan kepalanya, “Oke!”

Leo mengatakannya dengan sangat bangga. Lalu dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon kemudian memperkenalkan tentang Ferry dengan sangat lugas.

Setelah selesai mengobrol lalu dia menutup teleponnya. Kemudian dengan wajah yang berseri seri dia berkata, “Bro Ferry, kau benar–benar sangat beruntung!”

“Begitu bos Hiro mendengar tentang kau, dia bilang sebentar lagi dia akan segera tiba disini.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat