Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 964

Update Bab 964 of Menantu Dewa Obat

Announcement Menantu Dewa Obat has updated Bab 964 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, in simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Internet in Bab 964 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 964 Menantu Dewa Obat series here. Search keys: Menantu Dewa Obat Bab 964

Menantu Dewa Obat

Bab 964

Pada saat ini. Leo juga sudah melihat Reva.

Seolah melihat pahlawan penyelamatnya datang, lalu dengan lantang dia berkata, “Tuan Lee, maafkan aku, aku tahu aku sudah salah!”

“Aku bersujud kepadaku, kau.. kau berbaik hatilah, tolong ampuni aku sekali saja…”

Semua orang yang ada di tempat itu langsung tercengang. Ternyata Leo berlutut disini untuk Reva?

Anya membeku sesaat lalu menoleh untuk melirik Reva, “Siapa orang ini?”

“Kenapa dia berlutut di depan restoran aku? Bukankah ini akan mempengaruhi bisnisku?”

“Cepat singkirkan dia, kalau tidak aku tidak akan mengundangmu untuk makan malam lagi di kemudian hari!”

Reva terdiam. Anya sudah minum terlalu banyak anggur malam ini, ucapannya benar – benar menjadi sembrono.

Namun, semua orang yang ada di tempat itu sangat terkejut.

Anya benar–benar merajuk seperti anak kecil di depan Reva. Situasi seperti ini biasanya tidak akan pernah dilihat oleh orang lain.

Tentu saja, teman teman sekelas Nara juga lebih terkejut lagi.

Siapapun tak ada yang menyangka bahwa Leo yang barusan begitu galak akan berlutut disini untuk Reva?

Sebenarnya bagaimana situasinya sekarang?

Bukannya si Reva ini hanya seorang menantu benalu? Mengapa Leo bisa begitu takut kepadanya?

Lenny adalah orang pertama yang merasa geram, “Suamiku, ternyata kau… kau berlutut seharian ini hanya untuk dirinya?”

“Kenapa kau berlutut untuknya? Dia hanya seorang menantu benaku. Untuk apa kau takut kepadanya?”

“Tadi nona Shu juga sudah bilang kan, kalau dia tidak punya hak untuk mengurusi masalah keluarga Shu…”

Leo sangat kesal sekali dan dia langsung menampar wajah Lenny dengan punggung tangannya, “Diam kau!”

“Dasar sialan, kalau kau mau cari mati jangan libatkan aku!”

Setelah mengatakan hal itu, dia menatap reva lagi lalu dengan suara gemetar dia berkata, “Tuan Lee, nanti… nanti setelah sampai di rumah aku akan menceraikan perempuan jalang ini…”

“Aku tahu kau sangat murah hati jadi tolong ampuni aku sekali ini…”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat