Read Bab 1339 with many climactic and unique details. The series Menantu Dewa Obat is one of the top-selling novels by Internet. Chapter content Bab 1339 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, and empty-handed. But unexpectedly, a big event occurred. So what was that event? Read Menantu Dewa Obat Bab 1339 for more details.
Bab 1339 Putra Mahkota Tiba
Setelah Reva berjalan pergi lalu Lisa langsung membawa sekelompok pria untuk menyeret Xavier dan kedua orang lainnya itu pergi.
Mereka telah mengalami penderitaan yang sangat besar malam ini dan semua ini gara ulah ketiga orang ini jadi bagaimana mungkin dia bisa mengampuni orang–orang ini?
Di lantai paling atas, ruang VIP terbesar.
gara
Reva berjalan masuk ke ruang VIP itu lalu duduk bersapa dengan kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang.
Jeremy: “Tuan Lee, sekarang mari kita mulai membahas bisnisnya.”
“Tuan Austin sudah pergi dan dia juga tidak akan pulang lagi.”
“Harta warisan yang ditinggalkannya itu pasti akan diambil alih oleh seseorang.”
“Sepuluh keluarga terpandang kami sudah saling bersepakat dengan tuan Austin di waktu tahun – tahun awal dulu.”
“Begitu tuan Austin pergi maka semua yang ada di kota Carson itu akan diambil alih oleh kami dulu.”
“Entah bagaimana pandangan dari tuan Lee?”
Reva: “Maaf, aku belum pernah mendengar tuan Austin mengatakan tentang kesepakatan ini.”
“Dan juga, meskipun tuan Austin sudah pergi namun putri tuan Austin masih berada di sana.”
“Bukankah semua barang – barang peninggalan tuan Austin itu harus diserahkan kepada keturunannya?”
Maksud dari ucapannya adalah, mereka semua bukanlah putra Austin jadi atas dasar apa mereka. hendak mengambil alih harta kekayaan Austin?
Sepuluh kepala keluarga itu tampak agak kesal dan kepala keluarga Balti adalah orang pertama yang menggebrak meja kemudian dia berkata, “Reva, kau jangan terlalu sombong!”
“Biar aku ingatkan kepadamu sekali lagi! Di sini adalah ibukota provinsi dan bukan kota Carson!”
Reva mendengus dingin, “Terus kenapa memangnya?”
“Waktu terakhir kali aku datang ke ibukota provinsi, kau juga sudah mengirim begitu banyak orang untuk menangkapku tetapi tetap saja kau masih gagal menangkap aku!”
Kepala keluarga Balti: “Kau…”
Dia sudah ingin langsung mengangkat mejanya namun segera dihentikan oleh Jeremy.
Jeremy menatap Reva dengan tenang. “Anak muda, jangan terlalu serahkah!”
“Kadang–kadang benda–benda yang bukan milikmu ini juga tidak akan bisa kau simpan dan menjadi milikmu.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat