Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 673

Read Menantu Dewa Obat Bab 673 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 673. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Bab 673

Si teniuk Boy ini rela mengurangi 40 juta dolar itu demi bisa berteman dengan Reva yang menunjukkan ketulusan hatinya.

Selain itu, dia yang bini duduk di scbclab Frans sambil ngobrol dan tertawa itu dapat dilihat dengan jelas bahwa stanis orang ini sama sekali tidak sederhana.

Ada banyak orang yang ingin mendekati orang seperti ini pun belum tentu bisa didekati tetapi sckarang orang ini malah menyatakan niat tulusnya bahwa dia ingin berteman dengan Reva.

Kalau sampai orang lain tahu, hal ini pasti akan sangat mengejutkan.

Reva melirik si gemuk Boy dan terkekeh, “Seratus lima puluh juta?”

“Kau ingin memberiku uang?”

Begitu kata – kata ini diucapkan, beberapa orang di ruangan itu langsung tercengang.

Devi juga tampak bingung, lalu dengan suara rendah berkata, “Kak Reva, ini temannya papa angkatku, kau... kau hargai dia.”

–Uang ini, aku akan meminta kakek–ku membantumu untuk mengumpulkannya...”

Reva menggelengkan kepalanya lalu dengan lembut berkata, “Aku hanya bercanda!”

Si gemuk Boy langsung tertawa: “Aduuh, tuan Reva ini benar–benar humoris.”

“Aku sangat senang berteman dengan pemuda bertalenta seperti tuan Reva!”

“Begini saja, aku akan mengalah sedikit lagi, 130 juta saja tidak apa–apa!”

Dengan lembut Reva berkata, “Uangnya tidak perlu.”

**Tuan Boy, aku hanya perlu tungku pil ini saja, kau tidak perlu memberiku uang!”

Si gemuk Boy mengira Reva sedang bercanda dengannya lalu sambil tertawa dia berkata, “Aduhh. tuan Lee, kau ini benar-benar suka bercanda.”

Reva: “Aku serius.”

Si gemuk Boy menatap Reva dan saat melihat ekspresi Reva yang serius, air mukanya langsung berubah menjadi muram.

“Tuan Lee, aku benar–benar tulus ingin berteman denganmu.”

*Tetapi bagaimanapun juga, benda ini berharga 100 juta dolar lebih. Kalau kau sama sekali tidak mau mengeluarkan uang untuk benda ini, rasanya tidak terlalu pantas, kan?”

Frans juga ikut mengerutkan keningnya dan berkata, “Sesuai dengan peraturan di Gnome, kau harus membayar uangnya kalau kau sudalı memenangkan barang yang kau bidik itu.”

“Reva, karena kau adalah teman Devi jadi aku menghormatimu.”

“Tetapi itu tidak berarti kau bisa sembarangan!”

Reva terkekch, “Aku tidak sembarangan.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat