Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 915

Read Menantu Dewa Obat Bab 915 - the best manga of 2020

Of the Internet stories I have ever read, perhaps the most impressive one is Menantu Dewa Obat. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently, the manga has been translated to Bab 915. Let's read the author's Menantu Dewa Obat Internet story right here.

Menantu Dewa Obat Chapter 915

Sekelompok orang itu segera bergegas dan mengepung Alina.

Alina tampak bingung, “Kalian… kalian mau apa?”

“Bukan aku yang membeli motor inil”

Dengan suara lantang Vivi berkata, “Tante kedua, jelasjelas kau yang membayarnya, bagaimana kau bisa bilang bukan kau yang beli motornya?”

Hmm, kalian orangorang kaya ini benarbenar tak tahu malu!

Dengan harta miliaran tetapi tetap saja ingin menghindar dari tanggung jawabmu pada saat terjadi sesuatu!”

“Apa kau tidak bisa memikirkan tentang perasaan orang lain? Apa kau tidak punya simpati untuk putri seseorang yang sudah meninggal?

Begitu ucapannya ini dilontarkan, mata sekelompok orang itu langsung berbinar – binar.

Mereka tidak peduli siapa pemilik motornya ataupun siapa yang mengendarainya. Yang paling penting adalah aset Alina yang berjumlah miliaran itu!

Bukankah mereka ribut – ribut seperti itu hanya untuk meminta ganti rugi!

Pada saat ini, mereka harus mencari orang paling kaya untuk membayar ganti ruginya!

Jadi kelompok itu segera mengerubungi Alina lagi dan menuntutnya untuk membayar ganti ruginya.

Dengan ekspresi serius Alina memberitahu semua orang bahwa hal ini tidak ada hubungannya dengan dia tetapi tidak ada yang memperhatikannya.

Semua orang langsung menahan dan menghalanginya disini karena apapun yang terjadi mereka harus meminta dia membayar kompensasinya.

Alina sangat marah sekali sehingga dia tak punya pilihan lain selain menelepon Hiro dan memintanya untuk membantu menangani masalah ini.

Lima belas menit kemudian, Hiro tiba di lokasi bersama dengan Hana.

Begitu mendengar detail masalahnya, Hana adalah orang pertama yang langsung marah.

“Vivi, dasar brengsek kau, kau benarbenar tidak tahu malu!

“Kau sudali menipu uang 10 juta dari mamaku lalu pergi membeli motor secara diam

diam.

“Dan sekarang begitu terjadi sesuatu malah menjadi tanggung jawab mamaku lagi!”

“Aku benar benar belum pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu seperti dia dalam seumur hidupku. Apa kau masih ada batasnya?

Vivi menolakkan tangannya di pinggul dan berkata dengan marah, “Hana, kau jangan banyak ngomong!”

Aku hanya mau tanya, uang yang dipakai Jayden untuk membeli motor apakah pemberian mama–mu?

“Jayden saja belum ada SIM tetapi mamamu malah memberinya uang untuk membeli motor. Apa menurutmu mamamu tidak perlu bertanggung jawab?”

Hana berkata dengan marah, Mamaku meminjamkan uang kepadamu tetapi siapa yang bisa tahu kau gunakan untuk apa uangnya?”

“Selain itu, kau yang tidak punya SIM masih bisa membeli motor maka itu adalah urusanmu dengan toko sepeda motorny. Apa hubungannya dengan mamaku?

“Kau ingin memeras kita?”

“Aku kasih tahu yah, mimpi saja sana!

“Kalian cari saja siapa yang seharusnya kalian cari, jangan banyak bacot dengan aku!

“Kalau masih berani merusuh lagi disini, kalian boleh coba, aku pasti akan mencari orang untuk menghabisi

kalian!

Begitu ucapan ini dilontarkan, anggota keluarga gadis itu semakin kesal.

Pria yang memimpin itu segera berseru, “Kalian sudah membuat adikku meninggal. Sekarang kalian tidak hanya tidak mau membayar kompensasi tetapi juga ingin membunuh kami?”

“Oke, oke, ayo sini, bunuh saja aku!

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat